Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dan perak melonjak pada perdagangan awal pekan ini, karena daya tarik safe-haven menarik investor yang ketakutan oleh keruntuhan Silicon Valley Bank. Di satu sisi, hal itu juga memicu harapan Federal Reserve harus mengerem kebijakan moneter yang agresif.
Senin (13/3), harga emas spot ditutup melonjak 2,4% menjadi US$ 1.913,7 per ons troi. Bahkan, harga emas sempat menyentuh US$ 1.921,06 per ons troi.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2023 ditutup menguat 2,6% ke US$ 1.916,5 per ons troi.
Penguatan emas datang setelah dolar AS dan imbal hasil US Treasury memperpanjang penurunannya meskipun ada upaya dari regulator untuk mengendalikan gejolak Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
"Emas terlihat sangat memenuhi mandatnya sebagai safe haven," dengan dukungan dari short-covering eksposur panjang, kata Bart Melek, Head of Commodity Markets Strategy TD Securities.
Baca Juga: Harga Emas Melesat dan Tembus US$ 1.900 per Ons Troi Senin (13/3) Malam
Penguatan emas ini juga diikuti oleh logam mulai lainnya, di mana harga perak spot ditutup naik 6,2% ke US$ 21,80 per ons, harga platinum spot ditutup menguat 4% menjadi US$ 1.002,48, dan paladium ditutup melonjak 6,8% menjadi US$ 1.478,69.
"Banyak investor mencari ruang logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman terhadap volatilitas ini dan risiko ini ... di tengah lingkungan suku bunga yang jauh lebih rendah, dan dolar AS yang turun," yang mengangkat harga mereka, kata Melek.
Pedagang tidak lagi mengharapkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin yang akan dilakukan Federal Reserve minggu depan dan proyeksi saat ini adalah untuk pergerakan 25 basis poin, dengan beberapa bahkan tidak mengharapkan kenaikan sama sekali, membuat emas lebih menarik karena tidak menghasilkan kepentingan apapun.
"Masa depan harga emas sangat bergantung pada apakah langkah-langkah Fed terbukti efektif. Jika kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dianggap sebagai insiden yang terisolasi, emas mungkin kehilangan sebagian dari kenaikannya baru-baru ini," kata Alexander Zumpfe, dealer logam mulia di Heraeus.
"Namun, jika krisis mengarah pada pembalikan berkelanjutan dalam kebijakan The Fed, emas mungkin tetap diminati."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News