kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Majoris Pasar Uang raih return 2,6% ytd


Senin, 09 Oktober 2017 / 20:14 WIB
Majoris Pasar Uang raih return 2,6% ytd


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren bunga deposito yang cenderung menurun imbas pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia, PT Majoris Asset Management masih mempertahankan racikan produk reksadana pasar uang.

Head Of Business Development Majoris Asset Management Tandy mengatakan, pihkanya belum akan mengubah portofolio reksadana Majoris Pasar Uang Indonesia (Majpasu).

Berdasarkan data Fun Fact Sheet (FFS) per 31 Agustus 2017, Majpasu menempatkan 62,72% aset pada deposito dan kas. Sedangkan, 37,28% aset ditempatkan pada obligasi dengan tenor di bawah satu tahun.

Tandy mengaku masih cukup nyaman dengan strategi saat ini. "Kami akan terus memperhatikan kondisi pasar dalam kaitannya dengan penyesuaian strategi portofolio," kata Tandy, Senin (9/10).

Per 31 Agustus 2017 Majpasu, meraih kinerja 2,6% secara year-to-date (ytd). Di periode yang sama kinerja reksadana ini di bawah rata-rata indeks reksadana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Money Market Fund sebesar 2,97%. Jika dilihat sejak meluncur April 2016, reksadana ini mencatatkan kinerja 7,59%

"Karena komposisi deposito lebih besar di saat suku bunga turun, secara kinerja mungkin saja memang jadi tidak tinggi, tetapi sepanjang reksadana ini mampu menjaga likuiditas dan sesuai dengan kebutuhan investornya, meski kinerja di bawah average pun belum tentu reksadana pasar uang ini jelek," kata Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, Senin (9/10).

Wawan memproyeksikan dengan kecenderungan bunga deposito yang turun, kinerja reksadana pasar uang tahun depan mungkin tidak akan sebaik saat ini. Namun, meski return diperkirakan tidak akan terlalu tinggi, reksadana pasar uang masih menarik untuk menjadi pilihan investasi jangka pendek.

"Tujuan utama investasi di reksadana pasar uang bukan mengincar return, jadi untuk mengincar likuiditas dengan kinerja yang setara atau lebih baik dari deposito, reksadana pasar uang masih menarik," kata Wawan.

Tandy menambahkan prospek reksadana pasar uang ke depan masih positif. "Justru dengan adanya potensi penurunan suku bunga deposito perbanakan, maka investor membutuhkan reksadana yang dapat mengoptimalkan portofolio pasar uang dalam mencapai tujuan investasi jangka pendeknya," katanya.

Per 31 Agustus 2017, dana kelolaan Majpasu mencapai Rp 8,6 miliar. Tandy menargetkan dana kelolaan reksadana ini sebesar Rp 100 miliar hingga akhir tahun.

Bagi calon investor yang tertarik, reksadana ini menetapkan minimal investasi awal, penjualan kembali, dan pembelian selanjutnya sebesar Rp 100.000. Majoris tidak menetapkan biaya pembelian unit dan penjualan kembali, dan pengalihan investasi. Namun, jasa manager investasi dikenakakan maksimal 1% per tahun. Sedangkan, jasa bank kustodian sebesar 0,20% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×