Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Mahaka Radio Integra bersiap melenggang ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO). Mahaka akan melepas saham sebanyak-banyaknya 171,36 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominalnya Rp 100 per saham.
Saham yang dilepas ke publik itu terdiri dari 114,24 juta saham baru dan 57,12 juta saham divestasi atas nama PT Fajar Mentari. Perseroan sudah menunjuk PT Trimegah Securities Tbk sebagai penjamin emisi efek.
Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk membayar utang dan ekspansi. Rinciannya, sebesar 40% digunakan untuk pembayaran utang anak usahanya kepada Bank UOB Indonesia. Lalu, sekitar 60% akan digunakan untuk pengembangan usaha dan investasi baru perseroan.
Di masa mendatang, Mahaka berencana menggunakan sebagian dari belanja modal untuk menambah stasiun radio baru dan pengembangan media digital, seperti musik, radio streaming dan pengembangan aplikasi digital untuk games.
"Untuk pengembangan itu, kini perseroan sedang melakukan proses akuisisi perusahaan berlisensi lokal dan pengajuan izin lokal baru," ujar manajemen Mahaka dalam prospektus ringkas, Senin (30/11).
Dari sisi digital, Mahaka Radio telah meluncurkan aplikasi games “genero taptap” yang dapat diunduh secara gratis di Google Playstore serta uji coba radio streaming dengan format musik dangdut. Radio ini rencananya akan akan dikembangkan menjadi stasiun radio baru.
Sebagai informasi, perseroan menggunakan laporan keuangan Juli 2015 sebagai dasar valuasi IPO. Pada periode itu, Mahaka memiliki liabilitas senilai Rp 94,6 miliar, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 83,4 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 11,19 miliar. Utang bank jangka pendeknya tercatat Rp 48 miliar.
Saat ini, saham Mahaka Radio dimiliki oleh PT Beyond Media yang mengempit 60% saham, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) memiliki 20% saham, PT Fajar Mentari menggenggam 19,8% dan PT Pratama Prima Utama memiliki 0,2% saham.
Jika saham IPO dan divestasi terserap seluruhnya, kepemilikan masyarakat akan menjadi 30%. Sementara Beyond Media, Mahaka Media, Fajar Mentari, dan Pratama Prima akan memiliki saham masing-masing 48%, 16%, 5,8% dan 0,16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News