kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,58   -6,78   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lunasi utang bank dan ekspansi, Bali Tower terbitkan obligasi Rp 800 miliar


Kamis, 30 April 2020 / 22:22 WIB
Lunasi utang bank dan ekspansi, Bali Tower terbitkan obligasi Rp 800 miliar
ILUSTRASI. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp 800 miliar. Ini adalah bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower dengan target dana yang dihimpun Rp 1,6 triliun.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 80% dari dana obligasi Rp 800 miliar ini akan digunakan untuk pelunasan jatuh tempo utang, mempercepat pelunasan, maupun pelunasan sebagian utang bank. Rencananya, nilai total pelunasannya adalah sebesar Rp 640 miliar. Rinciannya adalah sebagai berikut  

1. Fasilitas Investasi I dari Bank Mandiri dengan perkirakaan saldo utang pada 30 Juni 2020 Rp 115,09 miliar dan akan dilunasi 100%.

2. Medium Term Notes Bank Mandiri dengan perkiaan saldo utang pada 30 Juni 2020 Rp 350 miliar dan akan dilunasi 100%.

3. Pinjaman Rekening Koran Bank Sinarmas dengan perkiaan saldo utang pada 30 Juni 2020 Rp 28,18 miliar dan akan dilunasi 100%.

4. Term Loan XIV Bank Sinarmas dengan perkiaan saldo utang pada 30 Juni 2020 Rp 772,44 miliar dan akan dilunasi 52%.

Baca Juga: Pendapatan emiten menara telekomunikasi naik pada 2019, begini prospek bisnisnya

Kemudian, sebesar 15% dana obligasi Rp 800 miliar ini akan digunakan untuk kebutuhan investasi berupa pembangunan microcell pole (MCP) beserta jaringan serat optik yang menghubungkannya. Bali Tower juga akan menggunakan dana tersebut untuk membangun dan memperluas jaringan FTTX pada segmen korporasi maupun retail (residential).

Selanjutnya, sisa dana obligasi tersebut akan digunakan untuk modal kerja Bali Tower berupa biaya operasional dan perawatan jaringan, serta biaya instalasi perangkat ke pelanggan.

Obligasi dengan nilai pokok Rp 800 miliar tersebut akan ditawarkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor tiga tahun dan Seri B yang bertenor lima tahun. Terkait dengan target dana untuk masing-masing seri serta bunga tetapnya, perusahaan ini akan mengumumkannya lebih lanjut.

Yang jelas, bunga obligasi tersebut akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, yakni 1 Juli 2020. Pembayaran bunga obligasi pertama jatuh pada 1 Oktober 2020. Sementara itu, pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan jatuh tempo masing-masing seri, yaitu 1 Juli 2023 untuk Seri A dan 1 Juli 2025 untuk Seri B.

Masa penawaran awal obligasi ini berlangsung pada 30 April 2020-12 Juni  2020. Lalu, perkiraan tanggal efektif pada 24 Juni 2020 dan masa penawaran umum pada 25-26 Juni 2020. Selanjutnya, obligasi ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2 Juli 2020.

Obligasi tersebut memperoleh peringkat single A dari Fitch Ratings Indonesia. PT Mandiri Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penerbitan obligasi ini. Sementara itu, wali amanatnya adalah PT Bank Bukopin Tbk.

Kemudian, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berperan sebagai penanggung obligasi yang akan memberikan garansi terhadap 50% jumlah pokok obligasi tersebut. Dengan begitu, nilai maksimum penanggungannya adalah sebesar Rp 400 miliar. Obligasi ini juga akan dijamin dengan jaminan berupa aset menara telekomunikasi milik Bali Tower dan anak usahanya.

Baca Juga: Pendapatan enam emiten menara telekomunikasi naik pada 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×