kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan enam emiten menara telekomunikasi naik pada 2019


Rabu, 15 April 2020 / 17:48 WIB
Pendapatan enam emiten menara telekomunikasi naik pada 2019


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semua emiten menara telekomunikasi yang telah merilis laporan keuangan 2019 memperlihatkan kenaikan pendapatan. Peningkatannya berkisar antara 3%-33% secara tahunan. 

Pertumbuhan pendapatan tertinggi diraih oleh PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), yakni sebesar 33% year on year (yoy). Pendapatan BALI melesat, dari Rp 464,18 miliar pada 2018 menjadi Rp 617,52 miliar pada tahun lalu. 

Meskipun begitu, jika dilihat dari besaran pendapatannya, maka PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) masih menjadi pemimpin dalam sektor ini. Pada 2019, pendapatan TOWR tumbuh 10% yoy, dari Rp 5,87 triliun menjadi Rp 6,45 triliun. Ini menjadikan TOWR berada di posisi kedua dalam hal kenaikan pendapatan. 

Baca Juga: Pebisnis Telekomunikasi Tetap Lancarkan Ekspansi Meski Terjadi Pandemi Corona

Kemudian, di peringkat ketiga, ada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang memperoleh pendapatan Rp 4,7 triliun. Jumlah ini meningkat 8,8% yoy dari 2018 yang sebesar Rp 4,32 triliun.  

Setelah TBIG, ada PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) yang menorehkan pertumbuhan  pendapatan 6,7% yoy menjadi Rp 115,94 miliar. Diikuti PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) dengan pertumbuhan pendapatan 4,1% yoy ke Rp 36,03 miliar dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) yang pendapatannya naik 3,8% yoy menjadi Rp 831,78 miliar.  

Baca Juga: Ada Corona, Kontrak Sewa Menara Jangka Panjang Masih Aman

Sementara itu, dari segi perolehan laba bersih, hanya ada empat emiten yang membukukan perbaikan kinerja. Peningkatan laba bersih tertinggi diraih oleh GHON, yakni sebesar 28,5% yoy, dari Rp 49,42 miliar pada 2018 menjadi Rp 63,51 miliar. 

Disusul oleh laba bersih TBIG yang tumbuh 20,4% yoy menjadi Rp 819,45 miliar dan TOWR yang naik 6,4% menjadi Rp 2,34 triliun. Sementara itu, GOLD berhasil membalikkan keadaan, dari rugi bersih Rp 8,08 miliar pada 2018 menjadi untung bersih Rp 7,05 miliar pada 2019. 

Di sisi lain, BALI dan CENT justru membukukan penurunan kinerja bottom line. Pada 2019, laba bersih BALI turun 8,6% yoy menjadi Rp 46,02 miliar. Bahkan, laba bersih CENT anjlok 75% yoy, dari Rp 35,64 miliar pada 2018 menjadi Rp 8,91 miliar pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×