kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lunasi utang, Adhi Karya dan PTPP gunakan kas internal


Selasa, 06 Maret 2018 / 21:15 WIB
Lunasi utang, Adhi Karya dan PTPP gunakan kas internal
ILUSTRASI. PT Adhi Karya Tbk


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, puluhan emiten perlu menyiapkan dana besar. Pasalnya, emiten tersebut perlu merogoh kocek untuk membayar utang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), setidaknya ada 31 emiten yang memiliki obligasi yang jatuh tempo pada tahun ini. Jika dijumlahkan, total nilai obligasi yang akan jatuh tempo pada 2018 mencapai Rp 33,59 triliun. Namun, ini baru berasal dari emiten yang sahamnya terdaftar di papan bursa saja.

Emiten BUMN karya PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP Tbk (PTPP) termasuk yang memiliki obligasi  jatuh tempo pada tahun ini. Obligasi Berkelanjutan ADHI Tahap II Tahun 2013 Seri A senilai Rp 125 miliar akan jatuh tempo pada 15 Maret 2018. Sementara, obligasi berkelanjutan I PP Tahap I tahun 2013 senilai Rp 700 miliar bakal jatuh tempo pada 19 Maret 2018 mendatang.

Lantaran sudah harus dibayar dalam waktu dekat, Direktur Keuangan ADHI Harris Gunawan mengatakan, perusahaan sudah menyiapkan dana untuk membayar pokok obligasi tersebut. "Obligasi tersebut akan dibayarkan dengan menggunakan dana dari kas internal," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (6/3).

Menurut Harris, ADHI masih memiliki dana yang cukup untuk membayar pokok obligasi yang akan jatuh tempo tersebut. Selain kas internal yang cukup, emiten konstruksi pelat merah ini juga akan menerima pembayaran termin lanjutan untuk proyek LRT. Selain itu, dana pinjaman pembangunan LRT Jabodetabek juga cair pada hari ini, sehingga kas mereka akan semakin kuat.

Senada, Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan, pihaknya juga akan menggunakan dana kas internal untuk membayar pokok obligasi senilai Rp 700 miliar tersebut. "Kas kami masih kuat," ujarnya.

Meski begitu, PTPP sudah berencana untuk menerbitkan obligasi di tahun ini. Namun, dana tersebut tak akan digunakan untuk pembayaran utang (refinancing) tetapi untuk investasi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×