Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Untuk itu, Andhika merekomendasikan investor untuk buy on weakness (BoW) LPPF dengan support Rp 4.700 dan target penguatan Rp 7.000. Kemudian BoW JPFA dengan support Rp 1.600 dan target penguatan Rp 1.800.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menambahkan, di antara empat saham yang akan membagikan dividen, yang paling menarik adalah LPPF.
"Karena dividen yieldnya relatif besar yaitu 5.86% dan secara prospek bisnis juga baik sehingga diperkirakan harga sahamnya juga masih akan naik," ungkapnya.
Cheryl menilai, meski ada kenaikan PPN, namun LPPF masih bisa bertumbuh seiring pemulihan ekonomi. Momentum Ramadhan juga jadi katalis positif, tahun ini pemerintah mengizinkan mudik dan diprediksi konsumsi pakaian baru juga akan meningkat. Ia merekomendasikan buy saham LPPF dengan potensi kenaikan harga saham 5%.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi pada Senin (11/4)
Cheryl mengungkapkan, dilihat dari dividend payout ratio (DPR) beberapa saham memang mengalami penurunan, namun dividen yield terpantau lebih besar.
Misalnya saja, DPR JPFA yang menurun menjadi 35% dari tahun sebelumnya sebanyak 51%. Tapi, jika mengacu harga Jumat (8/4), maka dividen yield pada tahun buku 2021 sekitar 3,63% atau lebih tinggi dari dividen yield tahun sebelumnya.
“Sebab laba yang diperoleh perusahaan juga lebih besar. Bahkan untuk emiten komoditas bisa dikatakan labanya kembali ke masa sebelum pandemi,” tuturnya.
Untuk ke depannya, Cheryl memandang ada kemungkinan perusahaan menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk keperluan ekspansi guna memaksimalkan peluang saat momentum pemulihan ekonomi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
