kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

LPPF ingin jadi emiten bebas utang bank di 2015


Jumat, 11 April 2014 / 14:32 WIB
LPPF ingin jadi emiten bebas utang bank di 2015
ILUSTRASI. Tanda Anak Perlu Cek Kesehatan Mental


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) tengah rajin mengurangi porsi utang bank. Bahkan, tahun ini emiten milik Lippo Group tersebut berencana untuk melunasi semua utang bank yang dimiliknya.

"Sehingga tahun 2015 kami bisa menjadi perusahaan yang bebas dari utang," tandas Richard Gibson, Chief Financial Officer (CFO) LPPF, Jumat (11/4).

Upaya manajemen untuk akselerasi pengurangan utang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Saat itu, LPPF memiliki utang senilai Rp 3 triliun. Lalu, jumlahnya berkurang menjadi Rp 1,57 triliun pada akhir tahun 2013.

Nah, sisa utang inilah yang bakal dihilangkan mulai tahun ini. Utang tersebut merupakan pinjaman dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 659,37 miliar, Standard Chartered Bank sebesar Rp 362,47 miliar, Bank International Indonesia sebesar Rp 601,12 miliar, dan Bank Danamon Rp 46,29 miliar.

Dari total nilai tersebut, jumlahnya masih dikurangi beban ditangguhkan dan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun masing-masing Rp 73,57 miliar dan Rp 29,15 miliar. Nah, sisa Rp 1,57 triliun inilah yang bakal dihilangkan.

Caranya, manajemen akan mengandalkan kas internal berupa cash flow yang dimiliki untuk melakukan percepatan pelunasan utang bank ini. Memang, posisi cash flow LPPF tahun lalu besarannya sudah menyamai tagihan utangnya.

Cash flow LPPF untuk tahun buku 2013 tercatat sebesar Rp 1,67 triliun. Angka ini naik 5% dibanding periode sebelumnya, Rp 1,59 triliun. "Untuk tahun ini, cash flow kami berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun," pungkas Gibson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×