kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Lonjakan persediaan AS menekan harga minyak


Kamis, 24 Mei 2018 / 07:46 WIB
Lonjakan persediaan AS menekan harga minyak
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih menurun hingga perdagangan pagi ini. Kamis (24/5) pukul 7.33 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2018 di New York Mercantile Exchange turun tipis ke US$ 71,73 per barel.

Dalam sehari, harga minyak terkoreksi 0,15%. Harga minyak tergerus 0,85% dari level tertinggi tahun ini atau level tertinggi sejak Desember 2014 yang tercatat di awal pekan.

Harga minyak brent justru masih mencatat level tertinggi pada penutupan perdagangan kemarin. Harga minyak acuan untuk pengiriman Juli 2018 di ICE Futures ini berada di level US$ 79,80 per barel pada Rabu (23/5). Ini adalah harga tertinggi baru tahun ini, sekaligus harga tertinggi sejak Desember 2014.

Hari ini, harga minyak brent terkoreksi tipis 0,19% ke US$ 79,65 per barel jika dibandingkan dengan posisi kemarin.

Penurunan harga terjadi meski masih ada kekhawatiran penurunan pasokan yang besar dari Venezuela dan Iran di tengah sanksi Amerika Serikat. Harga tertekan karena lonjakan persediaan minyak mentah AS hingga 5,8 juta barel pekan lalu. Data Energy Information Administration (EIA) yang dirilis semalam menyebut, stok bensin pun naik 1,9 juta barel.

"Normalnya, tidak ada peningkatan stok pada periode menjelang musim panas. Kami memperkirakan adanya penarikan persediaan. Ketika ternyata ada penambahan yang besar, ini mengejutkan," kata Tariq Zahir, managing member Tyche Capital Advisors kepada Reuters.

Phil Flynn, analis Price Futures Group menambahkan, tingginya tambahan persediaan seperti tamparan keras. "Darimana datangnya minyak ini? Besarnya penambahan tidak masuk akal dan tentu akan mengejutkan," kata dia.

Tingginya persediaan minyak AS merupakan kombinasi penurunan ekspor dan kenaikan impor. Flynn menambahkan, tingkat impor minyak AS mengejutkan, karena harga brent lebih mahal jika dibandingkan dengan WTI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×