kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Listing di BEI, saham Ultra Voucher (UVCR) naik 10% di hari perdana


Selasa, 27 Juli 2021 / 11:14 WIB
Listing di BEI, saham Ultra Voucher (UVCR) naik 10% di hari perdana
Komisaris serta direksi PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)?saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/7/2021).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi yang bergerak di industri kupon belanja/gift card PT Trimegah Karya Pratama Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/7). Emiten yang dikenal dengan nama Ultra Voucher dan berkode saham UVCR ini menjadi perusahaan ke-27 yang tercatat di BEI pada 2021.

Di hari perdana perdagangan, harga saham UVCR naik 10% menjadi Rp 110 per saham dari harga initial public offering (IPO) Rp 100 per saham. Melalui IPO, Ultra Voucher melepas 500 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sehingga berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

Berdasarkan prospektus IPO, Ultra Voucher akan menggunakan sekitar 36% dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk belanja modal dan 34% untuk beban operasional. Sementara 30% bakal dimanfaatkan untuk peningkatan modal kerja berupa pembelian persediaan kupon.

Secara rinci, alokasi belanja modal yang dimaksud terdiri dari pengembangan produk dan fitur baru berupa perbaikan front-end serta back-end di semua produk perusahaan. Ultra Voucher juga akan menggunakan dana tersebut untuk membeli perlengkapan dalam rangka mengembangkan saluran distribusi dan pemasaran perusahaan.

Baca Juga: Jelang IPO, permintaan saham perdana UVCR membludak

Sementara itu, sebagian alokasi beban operasional akan digunakan untuk menambah sumber daya manusia (SDM), perangkat lunak (software), dan jasa dalam rangka pengembangan saluran distribusi dan pemasaran perusahaan. Lalu sebagian lagi untuk membayar sewa kantor atau fasilitas lainnya sehubungan dengan ekspansi kegiatan usaha, serta untuk mencari SDM dan merchant baru demi mengembangkan produk dan fitur baru.

Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan, IPO ini menjadi momen penting bagi Ultra Voucher untuk mempercepat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat seiring dengan digitalisasi yang berlangsung saat ini.

“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN,” kata Hady dalam acara virtual listing UVCR, Selasa (27/7).

Baca Juga: Trimegah Karya Pratama menetapkan harga IPO Rp 100 per saham

Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata menyampaikan, pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung empat kanal distribusi utama, yakni business to business (B2B), e-commerce, direct to retail, dan reseller. Ke depannya, Ultra Voucher akan melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar melalui penambahan fitur dan merchant baru.

Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 merek dan lebih dari 40.000 gerai di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini berasal dari berbagai segmen, yaitu beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, accessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain.

Ricky mengatakan, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform dimana orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher. Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all. "Kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen dan menjadi technology enabler bagi mitra kami dengan tiga faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution, dan voucher redeemption,” tutur Riky.

Baca Juga: Trimegah Karya Pratama IPO, Listing 27 Juli 2021 dan Ditetapkan Sebagai Efek Syariah

Sebagai informasi, sepanjang kuartal I-2021, Ultra Voucher membukukan peningkatan penjualan sebesar 110,69% year on year (yoy) menjadi Rp 194,48 miliar dari Rp 92,31 miliar. Sementara dari segi bottom line, Ultra Voucher berhasil membalikkan posisi rugi Rp 2,79 miliar menjadi laba 543,49 juta.

Sepanjang tahun 2020, Ultra Voucher membukukan pendapatan Rp 338,74 miliar atau turun 15,25% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 399,71 miliar. Sementara laba bersih tahun 2020 melesat 440,65% yoy dari Rp 291,54 juta menjadi Rp 1,58 miliar.

Baca Juga: Tetapkan harga IPO Rp 100, masa penawaran Trimegah Karya Pratama dimulai esok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×