Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Karya Pratama Tbk, perusahaan pelopor dan aggregator voucher dengan platform bernama Ultra Voucher telah menetapkan harga initial publik offering (IPO) atawa penawaran umum perdana saham. Ultra Voucher akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juli 2021.
Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia, Jumat (16/7), perusahaan yang akan menggunakan kode saham UVCR ini menetapkan harga IPO Rp 100 per saham. Harga IPO Ultra Voucher ini berada di rentang bawah dari target harga awal sebesar Rp 100 per saham hingga Rp 130 per saham.
Ultra Voucher bakal melepas maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau maksimal 500 juta saham. Artinya, UVCR akan meraup dana IPO Rp 50 miliar.
Ultra Voucher akan menggunakan sekitar 36% dana IPO untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur. Calon emiten ini mengalokasikan 34% dana IPO untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, channel distribusi, dan 30% untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.
Baca Juga: Saham Teknologi Makin Ramai, Selain Bukalapak, Trimegah Karya Pratama Bersiap IPO
Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Setiap pemegang dua saham maka berhak memperoleh satu Waran Seri I. Harga pelaksanaan waran ini sebesar Rp 350.
Dalam hajatan ini, Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters atau penjamin pelaksana emisi efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan Trimegah Karya Pratama melonjak 408,9%. Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta dengan total penjualan Rp 194,48 miliar.
Baca Juga: Tiga startup teknologi raksasa berpotensi IPO, valuasinya lebih dari Rp 300 triliun
Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat android maupun iOS. Terdapat lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia.
Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, sccessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain.
Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37% dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru, dengan 93% dari mereka berniat untuk melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Hingga 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 124 miliar, dengan pengingkatan Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 23%.
“Berdasarkan data tersebut, diperkirakan bahwa industri voucher khususnya voucher digital akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk itulah Ultra Voucher berencana untuk melakukan ekspansi ke tempat-tempat ritel yang mudah dijangkau oleh masyarakat, demi mendukung rencana ekspansi ini, Ultra Voucher mengambil langkah strategis salah satunya dengan IPO,” papar Direktur Utama Trimegah Karya Pratama Hady Kuswanto dalam siaran pers beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jika jadi IPO, big tech bakal mengubah peta pembobotan market cap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News