Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata menyampaikan, pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung empat kanal distribusi utama, yakni business to business (B2B), e-commerce, direct to retail, dan reseller. Ke depannya, Ultra Voucher akan melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar melalui penambahan fitur dan merchant baru.
Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 merek dan lebih dari 40.000 gerai di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini berasal dari berbagai segmen, yaitu beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, accessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain.
Ricky mengatakan, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform dimana orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher. Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all. "Kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen dan menjadi technology enabler bagi mitra kami dengan tiga faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution, dan voucher redeemption,” tutur Riky.
Baca Juga: Trimegah Karya Pratama IPO, Listing 27 Juli 2021 dan Ditetapkan Sebagai Efek Syariah
Sebagai informasi, sepanjang kuartal I-2021, Ultra Voucher membukukan peningkatan penjualan sebesar 110,69% year on year (yoy) menjadi Rp 194,48 miliar dari Rp 92,31 miliar. Sementara dari segi bottom line, Ultra Voucher berhasil membalikkan posisi rugi Rp 2,79 miliar menjadi laba 543,49 juta.
Sepanjang tahun 2020, Ultra Voucher membukukan pendapatan Rp 338,74 miliar atau turun 15,25% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 399,71 miliar. Sementara laba bersih tahun 2020 melesat 440,65% yoy dari Rp 291,54 juta menjadi Rp 1,58 miliar.
Baca Juga: Tetapkan harga IPO Rp 100, masa penawaran Trimegah Karya Pratama dimulai esok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News