Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Bernada serupa, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga berpendapat bahwa DMAS bisa menjadi pilihan investasi apabila mengharapkan yield yang besar. "Investor bisa juga trading sampai menjelang cum date karena dengan persentase yield tersebut, ada peluang harga DMAS akan naik lagi dari saat ini," kata dia.
Meskipun begitu, jika investor berminat untuk berinvestasi jangka panjang pada saham DMAS, Sukarno melihat prospeknya juga akan bagus. Pasalnya, perusahaan yang bergerak di bisnis lahan industri ini akan mendapat sentimen positif dari tren penurunan suku bunga.
Baca Juga: Penurunan suku bunga bank jadi sentimen positif bagi saham emiten properti Sinarmas
Terlebih lagi, menurut dia, kinerja keuangan DMAS yang terbaru menunjukkan hasil yang cukup menarik. Sebagai informasi, per September 2019 ini, DMAS mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 220,6% year on year (yoy) menjadi Rp 1,27 triliun dari sebelumnya Rp 396,09 miliar.
Dari segi laba bersih, perusahaan ini juga mencatatkan peningkatan 334,71% yoy, dari Rp 174,62 miliar menjadi Rp 759,1 miliar.
Oleh karena itu, Sukarno merekomendasikan investor untuk buy DMAS dengan target harga Rp 365 per saham. Sementara itu, William menyarankan buy DMAS dengan target harga Rp 350 dan UNVR dengan target harga Rp 50.000 per saham. Per perdagangan Rabu (27/11), saham DMAS ditutup pada level Rp 316 per saham dan UNVR Rp 41.000 per saham.
Baca Juga: Omnibus Law Perpajakan Ditargetkan Berlaku Tahun Depan, Ini Untung Ruginya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News