kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Likuiditas Masih Tinggi, Target Lelang SUN Diperkirakan Tercapai pada Selasa (28/2)


Minggu, 26 Februari 2023 / 16:36 WIB
Likuiditas Masih Tinggi, Target Lelang SUN Diperkirakan Tercapai pada Selasa (28/2)
ILUSTRASI. Target Lelang SUN diperkirakan Bisa Tercapai pada Selasa (28/2). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/2). Minat investor terhadap lelang SUN kali ini diperkirakan masih besar.

Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mencermati ada kemungkinan penawaran lelang kali ini bisa lebih tinggi dari target indikatif. Untuk diketahui, Pemerintah menetapkan target indikatif pada lelang SUN pekan ini sebesar Rp 23 triliun - Rp 34,5 triliun.

"Besarnya permintaan menandakan likuiditas pasar yang masih tinggi," ungkap Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (24/2).

Baca Juga: Target Indikatif Capai Rp 34,5 Triliun Pada Lelang SUN Selasa (28/2)

Reza bilang, investor masih mencari imbal hasil yang menarik dengan tingkat keamanan yang tinggi. Tentunya pasar obligasi masih menarik untuk para investor asing dalam keadaan seperti sekarang. Tingkat imbal hasil SUN memang telah mengalami kenaikan dari lelang SUN sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kenaikan imbal hasil obligasi konvensional 2 minggu terakhir.

Menurut Reza, investor tengah mewaspadai akan kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang diperkirakan masih akan menaikkan sebesar 50 bps lagi. Di sisi lain, Rupiah juga mengalami sedikit tekanan setelah ditutup melemah pada akhir pekan ini.

Berlanjutnya tren kenaikan yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Eropa seiring ekspektasi akan langkah hawkish Bank Sentral utama global, diperkirakan akan membuka potensi kenaikan yield lanjutan di pasar surat utang Indonesia dalam waktu dekat. 

Kendati demikian, Reza berujar, potensi kenaikan yield secara signifikan di pasar domestik diperkirakan dapat dibatasi oleh suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang telah mencapai puncaknya. Serta, minat investor yang masih tinggi terhadap pasar domestik seiring likuiditas yang besar di awal tahun. 

Henan Putihrai Asset Management memperkirakan jumlah permintaan pada lelang kali ini masih akan tinggi. Hal tersebut seiring aliran dana masuk (inflow) asing ke pasar obligasi Indonesia yang masih cukup tinggi, baik dari lelang dan transaksi di pasar sekunder. 

Baca Juga: Permintaan Lelang SUN Turun, Tapi SUN Benchmark Masih Diburu

Reza menuturkan, faktor yang mempengaruhi inflow asing ialah fundamental Indonesia yang cukup baik, di mana baru-baru ini data pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2022 bertumbuh sebesar 5.31%, lebih tinggi dari pertumbuhan selama 2021 sebesar 3.69%.

Rupiah juga mampu menguat sampai ke level Rp 14,900 per dolar AS, didukung pula CDS 5 tahun yang terus mengalami perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×