kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liga Saham Big Cap Kamis (12/12): GGRM terlempar, cermati saham BBRI, BBCA dan ASII


Jumat, 13 Desember 2019 / 05:55 WIB
Liga Saham Big Cap Kamis (12/12): GGRM terlempar, cermati saham BBRI, BBCA dan ASII
ILUSTRASI. Gudang Garam (GGRM) kembali terpental dari papan peserta Liga Saham Big Cap, Kamis (12/12). Kapitalisasi pasar GGRM turun lagi ke bawah Rp 100 triliun.


Reporter: Barly Haliem, Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

Bursa saham kembali meriah

Meski mayoritas harga saham peserta Lga Saham Big Cap turun, perdagangan saham BEI pada lebih meriah. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 0,66% menjadi 6.139,40.

Volume dan nilai transaksi saham juga melesat dibandingkan dengan perdagangan saham sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan saham kemarin, volume transaksi saham melibatkan sekitar 13,91  miliar unit saham, naik 61,9% dibanding dengan volume perdagangan saham Rabu (11/12).

Nilai transaksinya mencapai Rp 9,17 triliun, naik hampir setengah dari nilai transaksi saham sehari sebelumnya. Investor asing juga mulai menceploskan kembali dananya ke pasar saham dalam negeri, sekitar Rp 166,79 miliar.

Baca Juga: Sepanjang 2019 sudah ada 52 emiten yang melantai di BEI, seperti apa prospeknya?

Meski begitu, sejumlah analis memproyeksikan pasar saham hari ini akan melanjutkan penurunannya. "Secara teknikal besok masih akan terkoreksi," kata M Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas, kemarin.

Hitungan Nafan, IHSG akan bergerak di kisaran support 6.086-6.119 dan resistance antara 6.167-6.211.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyebut, secara teknikal, IHSG sudah mengkonfirmasi pulled back bearish trend dengan breakout MA5 dan MA50. Ia memprediksi IHSG melemah dan akan bergerak dengan kisaran 6.113-6.176.

Sentimen perang dagang masih jadi penggerak pasar hari ini. Pelaku pasar masih akan wait and see keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) seputar penetapan tambahan tarif impor barang asal China yang akan jatuh tempo 15 Desember nanti. Sementara dari dalam negeri tidak ada sentimen yang cukup kuat untuk mengangkat indeks saham.

Saham BBCA dan ASII sorotan pasar

Nah, sebelum mengakhiri review laga Liga Saham Big Cap kali ini, ada sejumlah saham yang bisa dicermati pada perdagangan saham hari ini.

Masih sama seperti sebelumnya, di antara 13 saham big cap peserta Liga Saham Big Cap, perdagangan saham BBCA dan ASII hari ini akan banyak dicermati oleh pelaku pasar saham.

Saham BBCA masih diliputi oleh sentimen akuisisi Rabobank Indonesia. BBCA  dan BCA Finance, anak usaha BBCA, akan mengakuisisi 100% saham Rabobank Indonesia senilai sekitar Rp 397 miliar.

Sementara saham ASII juga masuk dalam radar pasar sehubungan dengan transaksi penjualan saham Bank Permata (BNLI). Kemarin (12/12), ASII dan Standard Chartered bank (Stanchart) sebagai pemilik 89,12% saham Bank Permata meneken perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Bangkok Bank dari Thailand.  

Astra dan Stanchart  sama-sama memiliki 44,56% saham BNLI. Bangkok Bank akan memborong seluruh saham Bank Permata milik Astra dan Stanchart. Nilai akuisisi ini sekitar US$ 2,6 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp 37,43 triliun.

Baca Juga: Bangkok Bank bakal gelontorkan Rp 37,43 triliun untuk akuisisi Bank Permata (BNLI)

Transaksi penjualan saham BNLI akan menjadi sentimen bagi pergerakan saham ASII hari ini. Apalagi mulai beredar spekulasi bahwa dana hasil penjualan saham BNLI akan masuk sebagai dividen bagi pemegang saham. Sebagai gambaran, jika transaksi jual beli saham BNLI kelar, ASII akan mengantongi sekitar Rp 18,7 triliun.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×