Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Corporate Secretary UNTR Sara Loebis menjelaskan UNTR menggunakan sebagian uang kas mengakuisisi tambang Martabe. Sehingga UNTR menambah sedikit utang untuk menambal tambahan modal kerja. "Jadi akuisisinya menyerap uang kas. Kami sebenarnya perlu untuk modal kerja. Ada yang kami ambil dari utang," kata Sara saat ditemui usai Public Expose Live 2019.
Sara melanjutkan, utang ini diperoleh dari pihak perbankan. Melansir laporan keuangan UNTR, pada semester I 2019 pinjaman jangka panjang club deal perbankan tercatat naik menjadi Rp 12,73 triliun.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) kembali merevisi target penjualan alat berat tahun ini
Fasilitas pinjama ini digunakan untuk membiayai modal kerja, belanja modal dan keperluan pendanaan umum lainnya. Tidak ada jaminan yang diagunkan untuk fasilitas tersebut.
Untuk diketahui, UNTR mengakuisisi tambang emas Martabe pada akhir tahun 2018. Aksi itu menjadi salah satu realisasi dari rencana diversifikasi bisnis UNTR.
Berdasarkan laporan perkembangan usaha yang UNTR rilis, per Juni 2019 total penjualan emas UNTR dari tambang emas Martabe, Sumatra Utara sebanyak 194.000 oz, sedangkan pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun.
Baca Juga: Industri Alat Berat Tertekan, HEXA dan UNTR Percaya Diri Target bisa dicapai premium
Saat ini jumlah cadangan emas yang ada di Tambang Martabe sebesar 4,5 juta oz. Sementara secara total tahun ini UNTR menargetkan mampu mengeduk emas sebanyak 350.000 oz sampai 400.000 oz.a
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News