Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara pada Selasa (17/1) diserbu investor. Lelang SUN yang lebih ramai hari ini karena terdorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat.
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total penawaran yang masuk pada lelang SUN tanggal 17 Januari 2023 adalah sebesar Rp 59,05 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 23 triliun pada lelang kali ini.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan bahwa investor antusias pada lelang SUN kali ini, tercermin dari naiknya penawaran masuk yang lebih tinggi daripada lelang sebelumnya sebanyak Rp 28,32 triliun.
Hal tersebut didorong oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung mendukung ekspektasi kebijakan the Fed untuk mengurangi agresivitas pada Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Februari. Data ekonomi domestik juga menunjukkan kinerja positif yakni rilis data neraca perdagangan bulan Desember kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3,89 miliar.
Baca Juga: Pemerintah Serap Dana Rp 23 Triliun dalam Lelang SUN Selasa (17/1)
Deni menambahkan, aliran masuk (capital inflow) investor asing pada lelang SUN terus berlanjut yang ditandai dengan jumlah penawaran naik signifikan menjadi Rp 15,37 triliun. Pada lelang SUN sebelumnya, capital inflow investor asing sebesar Rp 4,31 triliun.
Jumlah penawaran masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu Rp 11,54 triliun atau 75,11% dari total penawaran masuk investor asing. Pemerintah memenangkan sebesar Rp 10,74 triliun atau 46,7% dari total penawaran yang diterima.
Deni bilang, permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun. Seri SUN dengan jangka waktu tersebut mencatatkan jumlah penawaran masuk dan penawaran diterima masing-masing sebesar 70,99% dari total incoming bids dan 71,0% dari total awarded bids.
Penawaran masuk terbesar ialah pada tenor 5 tahun yaitu Rp 22,59 triliun atau setara 38,26% dari total, dengan penawaran dimenangkan sebesar Rp 7,15 triliun atau setara 31,0% dari total yang dimenangkan.
Baca Juga: Peserta Lelang Diproyeksi Bakal Meminta Yield Lebih Tinggi
Sementara, weighted average yield (WAY) pada lelang SUN kali ini turun sebesar 7-26 basis poin (bps) dibandingkan WAY lelang sebelumnya. Penurunan terbesar pada seri SUN tenor 15 dan 20 tahun yaitu 26 bps.
Deni mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 23,0 triliun.
"Pemerintah selalu mempertimbangkan kondisi pasar keuangan terkini, kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara, sehingga penerbitan SBN dilakukan sesuai kebutuhan dengan biaya yang paling optimal dan risiko yang terukur," ungkap Deni kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1).
Adapun sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News