Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pertama di tahun 2016, pemerintah memenangkan permintaan sebanyak Rp 12 triliun. Angka tersebut sesuai dengan jumlah target indikatif yang dipatok Rp 12 triliun – Rp 18 triliun.
Adapun jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 26,2 triliun. Setelmen digelar pada 7 Januari 2016.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, pada lelang Selasa (5/1), ada lima seri yang ditawarkan pemerintah.
Pertama, seri SPN12160401 yang dimenangkan sebesar Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,56% dan imbalan diskonto. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 1,95 triliun dengan yield tertinggi 7,75% dan yield terendah 6,35%. Instrumen tersebut bakal jatuh tempo pada 1 April 2016.
Kedua, seri SPN12170106 yang diserap Rp 1,75 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,51% dan imbalan diskonto. Seri tersebut mencetak penawaran Rp 2,82 triliun dengan yield tertinggi 8,05% dan yield terendah 7,25%. Instrumen ini akan kadaluarsa pada 6 Januari 2017.
Ketiga, seri FR0053 dengan yang dimenangkan sebanyak Rp 3,3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,81% dan kupon 8,25%. SUN tersebut menghimpun penawaran Rp 8,41 triliun dengan yield tertinggi 9,1% dan yield terendah 8,7%. Tenggat waktu instrumen ini jatuh pada tanggal 15 Juli 2021.
Keempat, seri FR0056 yang diserap Rp 4,65 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,82% dan kupon 8,375%. Instrumen tersebut memperoleh penawaran Rp 11,24 triliun dengan yield tertinggi 9,2% dan yield terendah 8,77%. Obligasi negara ini akan jatuh tempo pada 15 September 2026.
Kelima, seri FR0072 yang dimenangkan sebanyak Rp 1,3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 9,02% dan kupon 8,25%. Instrumen tersebut mendapatkan penawaran Rp 1,76 triliun dengan yield tertinggi 9,18% dan yield terendah 8,95%. SUN ini bakal kadaluarsa pada 15 Mei 2031.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News