Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyerap dana senilai Rp 8,63 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 27,99 triliun pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara, Selasa (23/1). Lelang hari ini tergolong laris kendati jumlah penawaran yang masuk lebih rendah dari lelang sukuk sebelumnya.
Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengapresiasi pemerintah karena masih sanggup memperoleh dana melebihi target indikatif yang ditetapkan dalam lelang.
Sebagai informasi, target indikatif yang dipatok pemerintah dalam lelang sukuk kali ini sebesar Rp 8 triliun.
Menurutnya, kesuksesan lelang sukuk hari ini disebabkan investor asing masih memandang positif pasar obligasi Indonesia berkat stabilnya fundamental ekonomi dalam negeri. Di samping itu, ketidakpastian masalah penutupan pemerintah federal AS turut membuat investor mengalihkan investasinya ke negara-negara emerging market seperti Indonesia.
Berdasarkan laporan Ditjen Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, SPNS 10072018 yang jatuh tempo pada 10 Juli 2018 menjadi seri dengan jumlah penawaran tertinggi. Seri tersebut mendapat tawaran hingga Rp 14,72 triliun dengan nominal yang berhasil dimenangkan sebesar Rp 2 triliun.
Meski begitu, seri bertenor panjang juga tak kalah laris. Seri PBS004 yang jatuh tempo 15 Februari 2037 berhasil memperoleh penawaran sebesar Rp 2,79 triliun, dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 2,06 triliun.
Anil menyebut, selama nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi masih dalam level yang stabil, maka peluang laris pada lelang sukuk berikutnya terbuka lebar. “Kestabilan rupiah dan inflasi membuat investasi obligasi akan selalu menarik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News