Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih rentan melemah, hari ini. Pelaku pasar bakal merespons data inflasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Kemarin (31/8), di pasar spot, rupiah tertekan 0,60% ke Rp 14.067 per dollar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, mata uang Garuda melemah tipis 0,11% menjadi Rp 14.027 per dollar AS. Analis Millenium Penata Futures Suluh Adi Wicaksono menilai, penguatan bursa domestik menahan rupiah sehingga tidak turun tajam.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, rupiah tertekan penguatan dollar AS. Mata uang Paman Sam menguat sebagai respons pernyataan Wakil Gubernur The Fed, Stanley Fischer yang membuka kembali peluang kenaikan suku bunga The Fed September ini. Meski demikian, pernyataan itu belum bisa mewakili The Fed.
Hari ini, rupiah akan disetir rilis inflasi Agustus. Inflasi bulanan diproyeksi 0,58%, sedangkan inflasi tahunan 7,38%. "Bulanan relatif turun, tapi tahunan sedikit naik," papar Josua.
Mengantisipasi data inflasi, Josua menduga, rupiah melemah tipis antara Rp 13.950-Rp 14.100 per dollar AS. Suluh menebak, rupiah di Rp 14.000-Rp 14.090 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News