Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri menuju kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Oktober. Aksi mogok kerja yang memukul pasokan tembaga serta pelemahan mata uang dollar AS, membawa sentimen positif bagi logam industri.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/11), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,5% ke level US$ 6.998 per metrik ton pada pukul 16.11 waktu Shanghai. Lalu, harga nikel naik 1%.
Sementara di Shanghai Futures Exchange, tembaga menguat 0,9% atau tertinggi sejak 7 November, dan nikel naik 2,8%. Indeks enam logam utama LME menanjak 1,9% pekan ini hingga Kamis (23/11). Ini tertinggi sejak pekan yang berakhir 13 Oktober.
Indeks dollar ASĀ mencatat kerugian selama tiga minggu beruntun, sehingga membuat harga komoditas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
"Logam menguat seiring pelemahan dollar AS di tengah turunnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS," kata Wang Yue, Analis Shanghai East Asia Futures, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/11).
Wang menyatakan, tembaga mendapat dukungan fundamental dari aksi mogok pekerja tambang, sementara rendahnya stok nikel di Shanghai menjadi perhatian pasar. Pekerja mulai mogok pada Kamis kemarin lantaran memprotes penghentian hubungan kerja di Escondida, tambang tembaga terbesar dunia. Sementara penghentian produksi tambang Southern Copper di Peru telah memasuki hari ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News