Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham bank-bank digital mulai positif menyusul penurunan laju kenaikan suku bunga The Fed. Salah satunya saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) misalnya melesat 9,31% dalam sepekan terakhir.
Penguatan ditopang oleh inflow dana investor ke saham teknologi dan sejumlah sentimen positif terhadap kinerja Bank Jago ke depan. Berdasarkan data RTI, ARTO ditutup pada level Rp 3.640 per saham pada Jumat (3/2), meningkat 9,13% dalam sepekan. Itu melampaui IHSG yang meningkat 0,81%.
Dengan kenaikan yang terjadi pada pekan lalu, saham ARTO telah menguat selama 3 pekan berturut-turut. Posisi penutupan pada akhir pekan lalu juga merupakan posisi tertinggi sejak awal tahun 2023.
Baca Juga: Pasca The Fed Kerek Suku Bunga, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dikoleksi Asing
Sentimen positif terhadap ARTO didorong oleh arus modal asing ke saham-saham teknologi termasuk bank digital. Peningkatan saham teknologi terjadi tidak hanya di Wall Street tetapi juga di dalam negeri. Indeks Nasdaq, yang sebagian berisi saham-saham teknologi, telah menguat 3,34% dalam sepekan dan 15% sejak awal tahun.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan, mengatakan kebijakan The Fed yang semakin moderat jadi sinyal bahwa laju inflasi cenderung terkendali dan kekhawatiran terhadap resesi global mulai mereda.
“Kebijakan terakhir The Fed dan data perekonomian AS dianggap sebagai sinyal terang bagi perusahaan teknologi. Setelah Nasdaq anjlok lebih dari 25% sepanjang tahun lalu, banyak investor menilai ini saat yang tepat untuk membeli saham. Terlalu banyak saham teknologi yang harganya murah dan investor tidak mau kehilangan peluang terbaik untuk mengakumulasi di harga bawah,” katanya, Senin (6/2).
Katalis positif lainnya adalah peluncuran deposito Bank Jago Syariah. Pelaku pasar melihat produk simpanan berjangka ini sebagai sinyal ekspansi unit usaha syariah (UUS) dalam meningkatkan pembiayaan ke para pelaku usaha ultra mikro. Segmen ini diproyeksikan menjadi penopang pertumbuhan bank.
Baca Juga: Bank Jago Luncurkan Deposito Syariah, Fitur Masih Akan Dikembangkan
Meskipun baru diluncurkan pada September 2021, pembiayaan Jago Syariah telah mencapai Rp 2,26 triliun pada akhir September 2022. Untuk membiayai ekspansi pembiayaan tersebut, Jago Syariah mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun melalui aplikasi.
Total DPK UUS Bank Jago hingga akhir September 2022 mencapai Rp 998,64 miliar, tumbuh signifikan daro September 2021 yang tercatat Rp 26,4 miliar. Sebagian pembiayaan juga mengandalkan modal dari induk, yang tercatat masih memiliki modal besar dengan total sekitar Rp 8,2 triliun
Selain itu, Bank Jago akan meningkatkan penyaluran kredit kepada PT BFI Finance Tbk (BFIN) dan ekosistem GOTO.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan pihaknya akan fokus untuk memperdalam kolaborasi dengan sejumlah partner, terutama yang selama ini belum tergarap optimal.
"Selama ini kami sudah bekerja sama kredit dengan BFI Finance, namun masih ada ruang yang besar untuk ditingkatkan. Kami akan optimalkan kredit melalui BFI, baik credit channeling maupun joint financing," katanya baru-baru ini.
Kharim menjelaskan potensi besar kolaborasi dengan BFI Finance terletak pada skema pembiayaan bersama atau joint financing. Dengan skema ini Bank tidak terkena batas maksimum penyaluran kredit (BMPK) sehingga bisa menyalurkan kredit dengan jumlah besar.
Baca Juga: Genjot Kredit, Bank Jago Andalkan Kerjasama dengan Berbagai Mitra
Kharim Siregar menambahkan keunggulan Bank Jago dalam kerja sama pembiayaan adalah portofolio dana murah yakni tabungan dan giro (current account saving account/CASA) yang cukup besar. Hal ini mendorong biaya dana (cost of fund) menjadi rendah.
Pada September 2022, rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71%. Rasio ini setara dengan sejumlah bank besar yang memiliki CASA besar. Adapun cost of fund Bank Jago di kisaran 2%.
"Meski ada kenaikan suku bunga acuan, kami meyakini biaya dana akan terjaga di level rendah dan kompetitif. Hal ini tentunya didukung oleh rasio CASA yang besar yang merupakan hasil dari jumlah nasabah Aplikasi Jago yang terus bertumbuh," ujar Kharim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News