Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan pihaknya akan fokus untuk memperdalam kolaborasi dengan sejumlah partner, terutama yang selama ini belum tergarap optimal.
"Selama ini kami sudah bekerja sama kredit dengan BFI Finance, namun masih ada ruang yang besar untuk ditingkatkan. Kami akan optimalkan kredit melalui BFI, baik credit channeling maupun joint financing," katanya baru-baru ini.
Kharim menjelaskan potensi besar kolaborasi dengan BFI Finance terletak pada skema pembiayaan bersama atau joint financing. Dengan skema ini Bank tidak terkena batas maksimum penyaluran kredit (BMPK) sehingga bisa menyalurkan kredit dengan jumlah besar.
Baca Juga: Genjot Kredit, Bank Jago Andalkan Kerjasama dengan Berbagai Mitra
Kharim Siregar menambahkan keunggulan Bank Jago dalam kerja sama pembiayaan adalah portofolio dana murah yakni tabungan dan giro (current account saving account/CASA) yang cukup besar. Hal ini mendorong biaya dana (cost of fund) menjadi rendah.
Pada September 2022, rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71%. Rasio ini setara dengan sejumlah bank besar yang memiliki CASA besar. Adapun cost of fund Bank Jago di kisaran 2%.
"Meski ada kenaikan suku bunga acuan, kami meyakini biaya dana akan terjaga di level rendah dan kompetitif. Hal ini tentunya didukung oleh rasio CASA yang besar yang merupakan hasil dari jumlah nasabah Aplikasi Jago yang terus bertumbuh," ujar Kharim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News