Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga komoditas emas melesat sejak konflik geopolitik memanas belakangan ini. Namun, laju harga emas diperkirakan tidak akan signifikan lagi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (30/8) pukul 19.11 WIB, harga emas di Commodity Exchange turun 0,30% menjadi US$ 1.315 per ons troi. Sesi sebelumnya, harga emas sempat menguat bahkan menyentuh US$ 1.327,70 per ons troi. Dalam sepekan, harga logam mulia melambung 2,84%
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, emas dijadikan safe haven ketika konflik Korea Utrara dan Amerika Serikat memanas. Mengingat, kemarin Korea Utara sempat meluncurkan misil melewati wilayah Jepang.
"Tapi hari ini memang kita lihat peluang konflik akan mereda. Harga emas sudah terkoreksi dan pasar saham bisa meningkat setelah meredanya konflik tersebut," jelas Hans, Rabu.
Menurut Hans, harga emas masih berpeluang lanjut turun. Apalagi, masih ada peluang The Fed menaikkan suku bunga pada Desember nanti. Kenaikan suku bunga itu akan melambungkan dollar, sehingga memudarkan pamor emas.
"Saya tidak berpikir emas akan naik terlalu tinggi. Saya melihat bahwa memang sebenrnya yang terjadi itu kalau ekonomi membaik, orang tidak masuk ke emas, melainkan pindah ke obligasi, saham. Jadi, emas mungkin agak stuck pergerakannya," prediksi Hans.
Ia memperkirakan, ekonomi global akan cenderung membaik, salah satunya sudah terlihat di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News