kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Analis: Harga emas jadi katalis positif emiten


Rabu, 30 Agustus 2017 / 16:06 WIB
Analis: Harga emas jadi katalis positif emiten


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Harga emas yang masih bergerak di atas level US$ 1.300 per ons troi menjadi katalis positif bagi emiten. Mengutip Bloomberg, harga emas di Commodity Exchange pada perdagangan Rabu (30/8) pukul 15.52 turun 0,30% menjadi US$ 1.314,90 per ons troi. Hari sebelumnya, harga emas ditutup pada level US$ 1.318,9 per ons troi.

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, kenaikan harga emas dunia pastinya akan memberikan katalis positif terhadap peningkatan kinerja emiten emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).

"Secara market cap, adapun ANTM merupakan yang paling besar, disusul oleh PSAB dan HRTA," tambah Nafan. Ia melanjutkan bahwa kenaikan harga emas juga akan berpengaruh terhadap kenaikan harga saham ketiga emiten.

Selain itu, menurut Nafan katalis positif juga datang dari kesepakatan Freeport Indonesia untuk divestasi 51% saham kepada pihak Indonesia. Maka dari itu, Nafan melihat prospek emiten emas masih tetap positif kedepannya.

Lebih lanjut Nafan menambahkan bahwa faktor perkembangan geopolitik yang cenderung memanas di kawasan Semenanjung Korea membuat para pelaku pasar memilih instrumen emas sebagai aset safe haven. Dengan demikian, harga emas dunia akan menguat. "Selain itu, ketidakpastian publik terhadap agenda ekonomi pemerintahan Donald Trump akan berdampak terhadap terdepresiasinya mata uang dolar AS," ujar Nafan, Rabu (30/8).

Adapun tantangan kedepannya datang dari suku bunga The Fed. Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini, maka akan memberikan efek hawkish terhadap dolar AS. "Mata uang Paman Sam pun akan terapresiasi terhadap instrumen lainnya," imbuh Nafan.

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan mantain buy untuk saham ANTM dengan target harga secara bertahap di level Rp 790 dan Rp 930. Untuk PSAB Nafan juga rekomendasikan maintain buy dengan target harga jangka pendek di level Rp 250. "HRTA buy dengan target harga jangka pendek di level Rp 300," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×