Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang euro mendapat sokongan dari perkembangan pemilihan umum Belanda. Koreksi euro di hadapan dollar AS hanya merupakan aksi proft taking.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/3) pukul 18.53 WIB, pasangan EUR/USD melemah tipis 0,07% ke level 1,0727 dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Faisyal memaparkan, laju euro di hadapan USD dilanda aksi profit taking lantaran sudah menyentuh level tertinggi dalam lima pekan. Tetapi koreksi EUR/USD masih tipis dengan dukungan sentimen positif dari Eropa. "Hasil pemilu Belanda cukup kondusif sehingga menyokong laju euro," tuturnya.
Partai Kebebasan yang cenderung anti muslim kalah suara dalam pemilu Belanda dan mengurangi kekhawatiran politik di negeri kincir angin tersebut.
Dukungan lain bagi euro juga datang dari data ekonomi Eropa. Inflasi bulan Februari dianggap positif meski tetap pada level 2%. Demikian juga dengan inflasi inti yang tetap di level 0,9%.
Sementara kenaikan suku bunga The Fed justru sudah mendapat antisipasi dari pasar. "Pernyataan The Fed tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga penguatan dollar AS terbatas," lajut Faisyal. Pasar menduga The Fed mampu menaikkan suku bunga empat kali tahun ini. Ternyata, Gubernur Janet Yellen mengumumkan rencana kenaikan suku bunga hanya tiga kali.
Faisyal memprediksi EUR/USD memiliki kesempatakan kembali menguat pada akhir pekan. Apalagi jika data ekonomi AS dirilis negatif. Euro menanti data neraca perdagangan Eropa bulan Januari dengan proyeksi surplus 22,3 juta euro atau lebih rendah dari bulan sebelumnya surplus 24,5 euro. Tetapi data tersebut bukan tergolong data penting sehingga pengaruhnya terhadap mata uang euro tidak signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News