kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Laju Emiten Properti Masih Tertahan, Cermati Saham Rekomendasi Analis


Selasa, 21 Oktober 2025 / 18:42 WIB
Laju Emiten Properti Masih Tertahan, Cermati Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pembangunan properti di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/6/2029). Laju kinerja emiten properti masih tertahan di saat sudah mulai masuk era suku bunga rendah, namun analis merekomendasikan sejumlah saham ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 2027 berpotensi menjadi katalis positif bagi industri properti nasional.

Olivia bilang, MTLA menyambut baik perpanjangan insentif PPN DTP yang diberikan hingga akhir tahun 2027.

Sebab, kepastian periode program hingga tahun 2027 memudahkan pengembang dalam menyediakan stok unit untuk mengikuti program tersebut dengan meluncurkan produk-produk yang diminati pasar.

“Namun peningkatan daya beli masyarakat juga perlu menjadi perhatian pemerintah agar kebijakan ini menjadi dorongan positif bagi sektor properti nasional,” katanya.

Nafan melihat, marketing sales emiten properti bertumbuh ke depan lantaran ada perpanjangan PPN DTP hingga tahun depan dan potensi pemangkasan suku bunga acuan.

Apalagi, pemangkasan suku bunga masih berpeluang terjadi tak hanya di sisa tahun ini, tetapi juga di tahun 2026.

Baca Juga: Pergerakan IHSG Ditopang Saham Emiten di Papan Pengembangan, Cek Rekomendasi Analis

“Pemangkasan suku bunga bisa meningkatkan permintaan KPR dan mendorong pertumbuhan kelas menengah yang akan menjadi pendorong kinerja emiten properti,” ungkapnya.

Valuasi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dilihat masih menarik. Price to earning ratio (PER) PANI ada di level 424,29x dan price to book value (PBV) ada di 11,19x.

Sementara, PER BSDE ada di level 8,10x dan PBV 0,49x.

 

Nafan pun merekomendasikan beli untuk BSDE dan PANI dengan target harga terdekat masing-masing Rp 1.025 per saham dan Rp 14.475 per saham.

Ismail bilang, penggerak kinerja emiten properti di tahun 2026 kemungkinan berasal dari aset bernilai di atas Rp 5 miliar dengan segmen pembeli dari kelas menengah atas.

Dia pun merekomendasikan beli untuk CTRA dan PWON dengan target harga masing-masing Rp 1.600 per saham dan Rp 640 per saham.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (19/6), Cermati Saham Rekomendasi Analis

Nurwachidah melihat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tercatat masih bertumbuh dalam enam tahun terakhir. Sebagai catatan, per kuartal II 2025 IHPR naik 0,9% YoY ke 110,13.

Dengan perpanjangan insentif PPN DTP 100% dan akselerasi belanja pemerintah, marketing sales emiten properti memiliki ruang untuk tumbuh dari periode sebelumnya.

“Di sisi lain, recurring income para emiten properti juga mengalami tren peningkatan,” tuturnya.

Dia pun merekomendasikan beli untuk PWON dan CTRA dengan target harga masing-masing Rp 535 per saham dan Rp 1.320 per saham.

Selanjutnya: Menkop Optimistis 80.000 Kopdes Merah Putih Beroperasi Maret 2026

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (22/10) dari BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×