kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   16,00   0,10%
  • IDX 7.489   9,63   0,13%
  • KOMPAS100 1.158   3,73   0,32%
  • LQ45 919   5,10   0,56%
  • ISSI 226   -0,53   -0,23%
  • IDX30 474   3,39   0,72%
  • IDXHIDIV20 572   4,39   0,77%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 141   1,32   0,95%
  • IDXQ30 158   0,90   0,57%

Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Merosot 46,05% di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 12 Maret 2024 / 18:45 WIB
Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Merosot 46,05% di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja perkebunan kelapa sawit PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Merosot 46,05% di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kelapa sawit milik milik konglomerat TP Rachmat yaitu PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan penurunan kinerja di tahun 2023.

Melansir keterbukaan informasi BEI, Triputra Agro Persada mencatatkan laba bersih  Rp 1,60 triliun pada 2023. Laba tersebut anjlok 46,05% secara tahunan, dari yang sebelumnya sebesar Rp 2,98 triliun di tahun 2022.

Penurunan laba tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan Triputra Agro Persada yang merosot 10,91% menjadi Rp 8,32 triliun pada 2023. Pada 2022, pendapatan usaha TAPG tercatat sebesar Rp 9,34 triliun.

Baca Juga: Laba Triputra Agro (TAPG) Melorot 46,05% Tahun Lalu, Begini Kata Manajemen

Jika dirinci, penjualan produk kelapa sawit TAPG sebesar Rp 8,30 triliun, turun dari Rp 9,31 triliun sepanjang tahun 2022.

Sementara, penjualan produk karet sebesar R p23,29 miliar di tahun 2023, turun dari tahun sebelumnya Rp 26,19 miliar.

Corporate Secretary Triputra Agro, Joni Tjeng mengatakan, penurunan kinerja TAPG pada tahun 2023 dipengaruhi oleh tiga hal utama.

 

Pertama, harga komoditas yang mencapai titik tertinggi di tahun 2022, kini tengah mengalami koreksi seiring pergerakan harga komoditas global.

Akibatnya, harga jual produk Perseroan pun tertekan.

Baca Juga: Perusahaan Kelapa Sawit Optimistis Harga CPO Naik pada 2024

Kedua, adanya peningkatan harga energi akibat kondisi geopolitik global. Akibatnya, perseroan mengalami peningkatan biaya produksi, khususnya yang disebabkan oleh peningkatan harga pupuk.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×