Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
Namun, margin EBITDA yang meningkat belum cukup mengimbangi tekanan pada laba bersih. Margin EBITDA naik menjadi 49,9% pada kuartal ketiga 2025, dibanding 49,1% di kuartal sebelumnya.
Total EBITDA kuartal III-2025 tercatat Rp 18,3 triliun, naik 2,3% dibanding kuartal sebelumnya.
Namun secara kumulatif, EBITDA sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp 54,4 triliun, turun 4% secara tahunan akibat meningkatnya beban pemeliharaan dan layanan telekomunikasi.
Baca Juga: Saham Telkom Indonesia Melompat 6,35%, Apa Penyebabnya?
Laba bersih Telkom pada kuartal III-2025 mencapai Rp 4,8 triliun, turun 6,9% secara kuartalan. “Capaian laba bersih TLKM masih di bawah estimasi kami,” ujar Sabrina dalam riset Trimegah Sekuritas tertanggal 31 Oktober 2025.
Selain tekanan dari operasional, penurunan laba bersih Telkom juga dipengaruhi oleh kerugian belum terealisasi dari investasi di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 380 miliar hingga akhir September 2025.
Meski kinerja keuangan tertekan, Nafan Aji Gusta menilai saham TLKM masih memiliki prospek jangka menengah yang positif. Ia menyebut, secara teknikal saham Telkom cenderung membentuk pola major uptrend, memberi peluang untuk pemulihan di periode mendatang.
Selanjutnya: Cek Kalender Jawa November 2025 lengkap Weton, Pasaran, Neptu, Temukan Hari Baikmu!
Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM x Bank Saqu sampai 31 Desember, Makan Enak Tiap Hari Cashback 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













