Reporter: Benedicta Prima | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Danayasa Arthatama Tbk hanya mampu mengantongi laba Rp 20,54 miliar pada paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut merosot 49,31% dari perolehan di semester I-2018 yang saat itu laba tercatat sebesar Rp 40,53 miliar.
Penurunan laba tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan dan naiknya beban usaha. Pendapatan perusahaan yang dikenal dengan nama SCBD tersebut tercatat sebesar Rp 496,22 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan 4,86% bila dibandingkan dengan semester I-2018 (yoy) yang berhasil meraih Rp 517,36 miliar.
Baca Juga: BEI masih tunggu dokumen Danayasa Arthatama (SCBD) untuk proses delisting sukarela
Penurunan pendapatan disebabkan oleh turunnya pendapatan dari real estate yang memang menyumbang 51,55% dari total pendapatan. Semester I-2019, perolehan dari real estate terutama berasal dari pendapatan sewa Pacific Place Mall yang tercatat sebesar Rp 253,84 miliar. Jumlah tersebut turun 3,78% yoy dari perolehan semester I-2019 yang sebesar Rp 263,83 miliar.
Selain itu, pendapatan dari hotel juga tercatat turun, bahkan lebih dalam. SCBD membukukan pendapatan dari hotel sebesar Rp 137,71 miliar. Pendapatan tersebut turun 11,75% yoy dari periode sebelumnya yang saat itu tercatat Rp 156,04 miliar. Sedangkan pendapatan dari jasa telekomunikasi naik 7,37% yoy dari Rp 97,48 miliar menjadi Rp 104,67 miliar.
Dari sisi beban, tercatat beban pokok SCBD pada semester I-2019 sebesar Rp 95,89 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan 3,39% yoy dari Rp 99,26 miliar. Sedangkan beban usaha justru naik 15,17% yoy dari Rp 363,89 miliar menjadi Rp 419,09 miliar.
Baca Juga: Batal dibahas di paripurna, BAKN DPR telaah indikasi kerugian negara oleh OJK
Dari sisi utang, SCBD memiliki junmlah utang sebesar Rp 1,39 triliun. Naik 1,46% sejak akhir tahun 2018 yang tercatat Rp 1,37 triliun. Peningkatan utang terutama pada pos utang jangka panjang dari awal tahun yang hanya tercatat Rp 785,84 miliar menjadi Rp 821,91 miliar. Sementara itu, ekuitas SCBD tercatat sebesar Rp 4,38 triliun. Turun tipis dari akhir periode 20118 yang tercatat sebesar Rp 4,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News