Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun pendapatan turun, PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan pertumbuhan laba bersih di kuartal I 2023. Laba bersih anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini melesat 97,28% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 25,39 miliar.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, Rully Noviandar mengatakan, tiga bulan pertama tahun ini pendapatan PPRE sebesar Rp 790,69 miliar. Realisasi itu turun 4,71% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 829,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, penurunan pendapatan utamanya akibat koreksi pada segmen bisnis ready mix menjadi Rp 12,37 miliar. Sebelumnya, segmen tersebut berkontribusi sebesar Rp 47,54 miliar.
Baca Juga: Jasa Pertambangan Masih Menjadi Penyumbang Utama Kontrak Baru PP Presisi (PPRE)
Segmen konstruksi tercatat berkontribusi sebesar Rp 750,28 miliar, turun tipis sebesar 0,42% dari Rp 753,45 miliar. Segmen sewa juga terkoreksi 2,63% menjadi Rp 28,03 miliar dari Rp 28,79 miliar.
“Berdasarkan lini bisnis pada sektor jasa pertambangan mengalami peningkatan mencapai 49%, civil work sebesar 45% dan sisanya pada lini bisnis supporting sebesar 6%,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/5).
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal PPRE M. Arif Iswahyudi menambahkan bahwa laba kotor perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 24 miliar dari Rp 107 miliar menjadi Rp 131 miliar YoY. “Faktor pendorongnya penerapan cost leadership,” sambungnya.
Dari sisi kontrak baru, PPRE memperoleh kontrak kerja sebesar Rp 1,1 triliun hingga Maret 2023. Angka itu tumbuh 10% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Proyek Tol Cinere-Jagorawi, PP Presisi (PPRE) Selesai Pengangkatan 540 Struktur Beton
“Peningkatan ini terutama didorong oleh sektor mining services yang menyumbang 84,3% dari total perolehan kontrak kerja baru,” kata Direktur Operasional PPRE Rebimun.
Adapun peningkatan pemasaran berdasarkan lini bisnis yaitu sebanyak 78% untuk lini bisnis mining service, 29% untuk lini bisnis rental equipment dan 1.618% untuk production plant.
PT PP Presisi Tbk terus berupaya untuk menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan. Sehingga perusahaan terus mengembangkan lini bisnis dan mencari peluang baru khususnya pada jasa pertambangan.
Pada tahun 2023, PPRE menargetkan pertumbuhan kontrak sebesar 20%-30%. Target itu setara Rp 6 triliun sampai dengan Rp 7 triliun dengan proyeksi mayoritas pemberi kerja adalah perusahaan pertambangan di Indonesia.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Raih Kontrak Baru Rp 5,24 Triliun Sepanjang Tahun 2022
Dengan realisasi ini, manajemen PPRE masih optimistis bahwa dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, perseroan akan terus menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News