Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Meski begitu, Sinarmas Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih 2023 sebesar 19% karena pihaknya menurunkan asumsi harga batubara 2023 dari US$ 250 menjadi US$ 220 per ton, yang mengindikasikan penurunan sebesar 12%.
"Selain itu, kami menaikkan biaya penambangan sebesar 70% dan royalti sebesar 20% untuk tahun 2023 untuk memperhitungkan kenaikan biaya baru-baru ini," sambungnya.
Dari produksi, Axel mempertahankan target volume produksi dan penjualan untuk saat ini, tetapi pihaknya mungkin akan menyesuaikannya nanti jika hasil kuartal II berada di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) Masih Pede Kinerja Semakin Oke
"Secara keseluruhan, revisi perkiraan kami mengimplikasikan bahwa laba bersih akan turun sebesar 40% YoY pada 2023, kata Axel.
Oleh sebab itu, Axel mempertahankan peringkat netral untuk ITMG dengan target harga Rp 25.000. Di sisi lain, saham ITMG masih berpotensi alami kenaikan terbatas, mengingat prospek negatif pada harga batubara dan kenaikan biaya.
Menurutnya, terlepas dari tantangan-tantangan ini, kas ITMG yang cukup besar yaitu US$ 1,1 miliar atau setara 60% dari kapitalisasi pasar dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,9 kali yang dinilai dapat menjadi penyangga harga saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News