Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencetak kenaikan kinerja sepanjang periode sembilan bulan 2024. MEDC meraup pendapatan sebesar US$ 1,78 miliar atau meningkat 6,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY).
Sebagai perbandingan, sampai dengan kuartal III-2023, pendapatan MEDC masih di level US$ 1,67 miliar. Adapun, pendapatan MEDC hingga September 2024 diperoleh dari segmen kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 1,74 miliar dan pendapatan keuangan senilai US$ 36,98 juta.
Kedua segmen pendapatan MEDC masing-masing tumbuh 6,74% dan 9,57% secara tahunan. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya terkerek naik sebabanyak 17,75% (YoY) menjadi US$ 1,10 miliar.
Terutama disebabkan oleh lonjakan pada biaya pembelian minyak mentah, penyusutan, deplesi dan amortisasi, serta biaya produksi dan lifting. Hasil ini membuat laba kotor MEDC menyusut 7,24% (YoY) dari US$ 732,71 juta menjadi US$ 679,61 juta.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Sektor Batubara & Migas di Tengah Fluktuasi Harga Sektor Energi
Pada pos lainnya, perubahan signifikan terjadi pada bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama, yang meroket 8.929,6% (YoY) dari US$ 1,25 juta menjadi US$ 112,87 juta. Setelah dijumlah dengan berbagai pos beban dan pendapatan lainnya, laba periode berjalan MEDC meningkat 9,93% (YoY) dari US$ 257,30 juta menjadi US$ 282,85 juta.
Secara bottom line, MEDC meraih laba bersih senilai US$ 273,27 juta hingga September 2024. Keuntungan MEDC meningkat 12,74% dibandingkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per September 2023, yang kala itu sebesar US$ 242,37 juta.
Chief Executive Officer Medco Energi Internasional, Roberto Lorato mengungkapkan capaian MEDC hingga kuartal III-2024 didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut. MEDC juga melanjutkan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ijen dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PTLS) Bali.
Selain itu, MEDC mendapatkan conditional license untuk mengimpor 600 Megawatt (MW) tenaga surya melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy. Direktur Utama Hilmi Panigoro turut menyampaikan apresiasi terhadap hasil operasional dan keuangan MEDC.
"Upaya berkelanjutan MedcoEnergi untuk mendukung masa depan energi yang berkelanjutan, dikombinasikan dengan dedikasi kami untuk mematuhi praktik ESG internasional, telah mendapatkan pengakuan positif dari para investor dan lembaga pemeringkat," kata Hilmi dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kamis (31/10) malam.
Dalam ikhtisar keuangan laporan kinerja sembilan bulan pertama 2024, manajemen MEDC menyoroti sejumlah poin:
- MEDC membagikan dividen sebesar US$ 70 juta pada 2024, dengan dividen interim pada 1 November sebesar Rp 15,75 per saham, meningkat 5% dari tahun ke tahun.
- MEDC mencatatkan EBITDA di level US$ 979 juta dan laba bersih US$ 273 juta. Manajemen MEDC mengklaim memiliki return on equity salah satu yang terbaik di industri sebesar 16%.
- Kontribusi laba bersih dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencapai US$ 129 juta, meningkat US$ 116 juta dari tahun sebelumnya
- Produksi minyak dan gas berada di atas panduan sebesar 153 mboepd, dan harga minyak rata-rata terealisasi sebesar US$ 80 per barel.
- Belanja modal sebesar US$ 300 juta, terutama dialokasikan untuk pengembangan baru di Natuna, Corridor, Oman 60 dan Ijen
- Utang Restricted Group sebesar US$ 2,8 miliar dengan US$ 107 juta telah dilunasi dalam sembilan bulan pertama, sebagian diimbangi dengan revaluasi mata uang sebesar US$ 42 juta.
- Kas dan setara kas sebesar US$ 672 juta dengan utang bersih terhadap EBITDA 1,7x.
Selanjutnya: Simak Jadwal KRL Jabodetabek Terbaru Hari Ini Jumat 1 November 2024
Menarik Dibaca: Bunga Deposito BCA Tertinggi 3,25% Untuk Tenor 1 Bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News