Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2023. Hal ini tercermin dari peningkatan laba dan pendapatan ICBP yang signifikan.
ICBP berhasil mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,99 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat sebesar 52,39% secara tahunan dari Rp 4,58 triliun pada tahun 2022.
Pendapatan ICBP juga meningkat, mencapai Rp 67,1 triliun selama tahun 2023. Terjadi peningkatan sebesar 4,80% secara tahunan dari Rp 64,79 triliun.
Baca Juga: Asing Net Sell Jumbo Rp 3,76 Triliun di Akhir Pekan, Ini Saham yang Banyak Dilego
Menurut Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalya Sutanto, pertumbuhan pendapatan ICBP sebagian besar didorong oleh kenaikan Average Selling Price (ASP) dan pertumbuhan volume. Hanya divisi Dairy (-4% yoy) dan Nutrition & Special Foods (-9% yoy) yang melaporkan penurunan volume.
Margin EBIT ICBP sepanjang 2023 dilaporkan sebesar 21,8%, meskipun pengeluaran untuk Advertising & Promotion (A&P) naik menjadi 3,5% dari pendapatan, dibandingkan dengan 3,3% tahun sebelumnya.
Kenaikan gaji atau kompensasi karyawan juga terjadi, mencapai 3,8% dari pendapatan FY23, dibandingkan dengan 3,2% tahun sebelumnya.
Depresiasi mata uang di Nigeria menyebabkan penurunan investasi pada perusahaan asosiasinya Dufil, mengakibatkan penurunan nilai permanen non-tunai sebesar Rp2,4 triliun.
Baca Juga: Mencermati Kinerja Emiten Konglomerasi Sepanjang 2023 dan Rekomendasi Analis
Hal ini memengaruhi laba bersih sepanjang tahun 2023. Namun, tidak termasuk penurunan nilai dan fluktuasi nilai tukar, laba inti FY23 ICBP melonjak menjadi Rp9,3 triliun atau tumbuh 27% yoy.
Untuk tahun 2024, Natalya memperkirakan laba ICBN akan tumbuh sebesar 9,5% YoY. ICBP memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 5-8% yoy pada FY24 dengan margin EBIT yang meningkat menjadi 19-21% (dibandingkan dengan 18-20% pada tahun sebelumnya), dengan asumsi harga input stabil.
Natalya memperkirakan pertumbuhan pendapatan FY24-25F masing-masing sebesar 6,9% yoy dan 8,6% yoy, didukung oleh pertumbuhan volume sebesar 4-5% yoy yang didorong oleh kategori Mie (4-5% yoy), Makanan Ringan (+4%), dan Penyedap Makanan (8-11%). Asumsi harga input stabil adalah Gandum dengan harga US$600/ton dan CPO (Crude Palm Oil) dengan harga MYR3.650/ton.
ICBP diharapkan akan mempertahankan margin kotor sekitar 37% dan opex sekitar 15%. Pertumbuhan laba bersih inti di bawah garis operasional diperkirakan sebesar 9,5% yoy, didasarkan pada pertumbuhan laba bersih yang kuat sebesar 52% yoy.
Baca Juga: 4 Saham Prajogo Pangestu Mengerek IHSG Saat Saham Big 4 Banks Tumbang
Dalam hal rekomendasi saham, Natalya menyatakan bahwa pada harga saham saat ini, ICBN diperdagangkan dengan PE FY24 sebesar 12,3x, dengan pertumbuhan laba inti yang layak sebesar 9,5% yoy.
Dengan mempertimbangkan hal ini, Natalya menyarankan untuk tetap memegang saham dengan target harga sekitar Rp12.900.
"Kami tetap merekomendasikan pembelian dengan target harga yang sedikit lebih rendah dari sebelumnya, yaitu Rp 12.900," kata Natalya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News