kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.195   54,43   0,76%
  • KOMPAS100 1.105   10,17   0,93%
  • LQ45 876   9,53   1,10%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 447   4,91   1,11%
  • IDXHIDIV20 539   4,62   0,86%
  • IDX80 127   1,20   0,96%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,27   0,86%

Laba ICBP Melonjak pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Sabtu, 13 April 2024 / 19:00 WIB
Laba ICBP Melonjak pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Produk mi instan Indomie produksi PT Indofood ICBP Sukses Makmur (ICBP) dipajang pada etalase pasar swalayan di Pondok Gede, Kota, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (07/3). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/07/03/2024


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) catat kinerja positif sepanjang tahun 2023. Hal itu tercermin dari perolehan laba dan pendapatan ICBN yang tumbuh signifikan. 

ICBN mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ICBP mencapai Rp 6,99 triliun di 2023. Angka tersebut melonjak 52,39% secara tahunan atau dari Rp 4,58 triliun pada 2022. 

Sedangkan untuk pendapatan ICBN mencatat pendapatan bersih Rp 67,1 triliun selama 2023. Angka tersebut meningkat 4,80% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 64,79 triliun. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalya Sutanto mengatakan pertumbuhan pendapatan ICBN sebagian besar didorong oleh kenaikan ASP dan pertumbuhan volume. Menurutnya seluruh divisi melaporkan pertumbuhan volume positif.

Baca Juga: Terus Dorong Diversifikasi Bisnis, Begini Rekomendasi Saham Indika Energy (INDY)

“Kecuali Dairy (-4% YoY) dan Nutrition & Special Foods (-9% YoY),” jelas Natalya, Selasa (2/4). 

Natalya juga menjelaskan ICBP telah melaporkan margin EBIT sepanjang 2023 sebesar 21,8% meskipun pengeluaran untuk A&P lebih tinggi yaitu 3,5% terhadap pendapatan dibanding tahun sebelumnya 3,3%. Begitu pula dengan gaji atau kompensasi karyawan juga lebih tinggi yaitu 3,8% terhadap pendapatan FY23 dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,2%.

Selain itu depresiasi mata uang di Nigeria (-34.8% Ytd dan -67.0% YoY) menyebabkan perusahaan mengurangi investasinya pada perusahaan asosiasinya Dufil, yang mengakibatkan penurunan nilai permanen non-tunai sebesar Rp 2,4 triliun. 

Hal ini membebani laba bersih sepanjang tahun 2023. Meskipun demikian, tidak termasuk penurunan nilai dan keuntungan nilai tukar, ICBP melaporkan laba inti tahun 2023 sebesar Rp 9,3 triliun atau tumbuh 27% YoY, 

“Itu masih sejalan dengan perkiraan kami (97%) dan konsensus (105%),” ujarnya. 

Sedangkan di tahun 2024 ini Natalya memperkirakan laba ICBN akan tumbuh sebesar 9,5% YoY. Menurutnya ICBP memandu pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 5-8% YoY pada tahun 2024 dengan kisaran margin EBIT yang lebih tinggi yaitu 19%-21% (18%-20% pada tahun-tahun sebelumnya) di tengah ekspektasi harga input yang stabil. 

“Kami memperkirakan ICBP akan membukukan pertumbuhan pendapatan FY24-25F masing-masing sebesar 6,9% YoY dan 8,6% YoY, didukung oleh volume sebesar 4%-5% YoY yang didorong oleh mie (4%-5% YoY), makanan ringan (+4%) dan penyedap makanan (8%-11%). Karena kami mengasumsikan prospek harga input yang stabil (gandum pada harga US$ 600/semak dan CPO MYR 3,650/ton),” ucapnya.

 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN) dari Analis Berikut

Natalya juga memperkirakan ICBP akan mempertahankan margin kotornya pada kisaran 37% dan opex atau pendapatan sekitar 15%. Selain itu di bawah garis operasi, ia  memperkirakan pertumbuhan laba bersih inti sebesar 9,5% YoY.

“Hal itu dilihat dari pertumbuhan laba bersih yang kuat sebesar 52% YoY,” jelas Natalya.

Untuk rekomendasi saham, Natalya mengatakan pada harga saham saat ini ICBN diperdagangkan pada PE tahun 2024 sebesar 12,3x dengan ekspektasi pertumbuhan laba inti yang layak sebesar 9,5% YoY, di tengah sifatnya yang lebih tangguh. Dengan mempertimbangkan perkiraan baru tersebut, Natalya mempertahankan peringkat beli dengan target harga lebih rendah yaitu Rp 12.900.

“Jadi kami tetap pertahankan rating Beli dengan target sedikit lebih rendah dari sebelumnya Rp 13.000 menjadi Rp 12.900,” kata Natalya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×