Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, mayoritas emiten kabel membukukan kenaikan laba bersih. Dari enam emiten kabel yang sudah melaporkan laporan keuangan, sebanyak lima emiten mencatatkan kenaikan laba bersih.
PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) misalnya, membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,5 triliun sepanjang tahun 2019. Jumlah ini naik 6,14% dari realisasi pendapatan bersih tahun sebelumnya senilai Rp 4,24 triliun.
Alhasil, konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 417,9 miliar. Realisasi ini melesat 66,67% dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 250,75 miliar.
Baca Juga: Ada corona, Kabelindo Murni (KBLM) proyeksi penjualan ke PLN lebih rendah dari target
Hal yang sama juga dialami oleh PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) yang membukukan pendapatan bersih senilai Rp 5,70 triliun atau naik 10,48% dari tahun sebelumnya.
Laba bersih SSCO pun terkerek. Tahun lalu, SCCO mengempit laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp 315,22 miliar atau naik 19,77% dari realisasi pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 263,22 miliar.
Namun, hal berbeda dialami oleh PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) yang masih mengalami penurunan penjualan dan laba bersih.
Tahun lalu, KBLM membukukan pendapatan Rp 1,15 triliun. Realisasi ini turun 7,58% dari realisasi pendapatan tahun 2018 yang mencapai Rp 1,24 triliun. Dus, laba bersih KBLM juga turun 4,99% menjadi Rp 38.64 miliar.
Direktur Kabelindo Murni Petrus Nugroho mengatakan turunnya penjualan pada tahun lalu disebabkan oleh turunnya penjualan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Selain itu, ada beberapa proyek yang carry over,” ujar Petrus kepada Kontan.co.id. Proyek ini berasal dari beberapa BUMN dan pelanggan swasta namun memiliki porsi kurang dari 10% terhadap pendapatan konsolidasian.
Baca Juga: Ada wabah corona, PLN upayakan proyek listrik 35.000 MW tetap berjalan
Sementara itu, emiten kabel lainnya yakni PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk mencatat penurunan pendapatan sebesar 14,25% menjadi Rp 381,57 miliar, Meski demikian, CCSI berhasil mengempit laba bersih tahun berjalan Rp 55,52 miliar di sepanjang tahun 2019 atau bertumbuh sekitar 58,93%.
Investor Relations CCSI, Mario Palilingan, mengatakan bahwa penurunan pendapatan tahun lalu dipicu oleh selesainya proyek Palapa Ring Timur. Pasalnya, proyek tersebut diklaim telah memberikan kontribusi yang lumayan besar bagi pendapatan CCSI pada tahun 2018.
Berikut ini merupakan ringkasan kinerja emiten kabel yang berhasil dihimpun Kontan.co.id per Selasa (14/4).
1. PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI)
Pendapatan 2019: Rp 4,5 triliun (+6,14%)
Laba 2019: Rp 417,9 miliar (+66,67%)
2. PT Voksel Electric Tbk (VOKS)
Pendapatan 2019: Rp 2,66 triliun (-0,74%)
Laba 2019: Rp 208,24 miliar (+97,45%)
3. PT Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI)
Pendapatan 2019: US$ 156,84 juta (+7,16%)
Laba 2019: US$ 3,10 juta (+169,5%)
4. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (SCCO)
Pendapatan 2019: Rp 5,70 triliun (+10,48%)
Laba 2019: Rp 315,22 miliar (+19,77%)
5. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI)
Pendapatan 2019: Rp 381,57 miliar (-14,25%)
Laba 2019: Rp 55,52 miliar (+58,93%)
6. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM)
Pendapatan 2019: Rp 1,14 triliun (-7,58%)
Laba 2019: Rp 38,64 miliar (-4,99%)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News