Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100 ini) berhasil mencatatkan laba sebesar Rp1,015 triliun atau tumbuh 60,48% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu (year on year/yoy) Rp 632,52 miliar.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan efisiensi yang telah dilakukan Perseroan sehingga membuahkan net profit margin sebesar 8,93% dari penjualan Rp11,36 triliun.
“Kami ingin menjadi perusahaan engineering, procurement, and construction (EPC) dan investasi terdepan yang berfokus pada kualitas sehingga semua pengerjaan harus dimulai dengan proses perencanaan yang baik dan terukur,” jelas Tumiyana dalam keterangannya, Rabu (31/7).
Baca Juga: Kinerja Grup Wijaya Karya (WIKA) masih positif di tengah penurunan
Perusahaan selama ini, lanjut Tumiyana telah memanfaatkan Building Information Modelling dengan optimal untuk merumuskan bentuk desain, model, visualisasi dan simulasi.
Dengan demikian, segala risiko, termasuk di antaranya yang menyebabkan biaya pengerjaan menjadi lebih besar pada saat proses konstruksi bisa lebih diminimalisir.
Selain itu, dapat disampaikan juga bahwa penerapan strategi backward-forward terintegrasi yang dilakukan WIKA pada 7 portofolio bisnisnya, mampu meningkatkan supply chain, efisiensi biaya produksi, dan mendorong perkembangan bisnis yang berkelanjutan (Investasi) sehingga meningkatkan kemampulabaan.
Baca Juga: Pendapatan turun, laba Wijaya Karya (WIKA) malah melonjak 72%
Direktur Utama Perseroan menyampaikan keyakinannya bahwa WIKA akan terus meningkatkan kapasitasnya dengan mengerjakan proyek-proyek baru berskala besar karena masih memiliki cukup ruang untuk meningkatkan kekuatan permodalan.
Saat ini, net gearing ratio dan gross gearing ratio perusahaan masing-masing tercatat masih di angka 0,74 dan 1,05.
Kinerja positif perusahaan di semester I Tahun 2019, turut tercermin dari raihan kontrak baru perusahaan yang mencapai Rp15,23 triliun.
Segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi sebesar 39,27%; segmen energy dan industrial plant 39%; segmen industri 17,60%, dan segmen properti sebesar 4,12%.
Baca Juga: Analis: Kinerja Wika Beton (WTON) ditopang kebijakan infrastruktur pemerintah
Deretan kontrak baru selama 2019 yang berhasil diraih Perseroan di antaranya pembangunan jalan tol Serpong–Balaraja, Banten, Relokasi pipa Pertamina di Jawa Barat, Hotel Domestik Terminal 3 Bandara Soekarno–Hatta beserta dengan proyek-proyek luar negeri, antara lain di Malaysia, Aljazair dan Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News