kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Laba Bersih Turun, Ini Rekomendasi Saham PGAS dari Analis


Rabu, 10 September 2025 / 17:43 WIB
Laba Bersih Turun, Ini Rekomendasi Saham PGAS dari Analis
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan Perusahaan Gas Negara. Meski pendapatan meningkat, laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) malah turun di semester I 2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pendapatan meningkat, laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) malah turun di semester I 2025.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan PGAS tumbuh 5,43% year on year (yoy) menjadi US$ 1,94 miliar pada semester I-2025. 

Namun, pada periode yang sama, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih PGAS merosot 22,60% yoy menjadi US$ 144,42 juta.

Direktur Keuangan PGAS Catur Dermawan mengatakan, peningkatan penjualan ditopang kenaikan segmen usaha niaga, segmen transmisi gas dan regasifikasi, transportasi minyak, pemrosesan gas dan jasa fiber optik. Sementara, pendapatan dari segmen lifting minyak dan gas mengalami penurunan.

Catur bilang, pendapatan niaga sebagai kontributor utama terhadap pendapatan konsolidasi mengalami peningkatan sebesar 13% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi kenaikan tersebut adalah meningkatnya serapan regasifikasi LNG oleh pelanggan non harga gas bumi tertentu (HGBT) seiring dengan meningkatnya gas regasifikasi LNG dalam bauran pasokan. 

Baca Juga: Penjualan Gas PGN (PGAS) Terkoreksi 1,1% pada Semester I-2025, Ini Sebabnya

Namun, beban pokok pendapatan PGAS tercatat sebesar US$ 1,6 miliar atau meningkat 13% dari periode yang sama tahun lalu. Ini dikontribusikan terutama dari segmen niaga atas pembelian LNG sebagai pasokan di semester satu tahun 2025.

Dengan peningkatan beban pokok pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan, PGAS mencatatkan laba bruto dan laba operasi yang turun masing-masing menjadi US$ 320 juta dan US$ 240 juta.

Sementara, penurunan laba bersih konsolidasi sebesar 22,6% disebabkan utamanya oleh penurunan laba operasi serta kerugian selisih kurs akibat apresiasi JPY terhadap USD.

Disamping itu, Catur menerangkan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasi di tengah dinamika perekonomian nasional dan global, PGAS telah menyerap belanja modal atau capex sebesar US$ 94 juta sampai dengan Juni 2025.

"67% penyerapan capex oleh segmen downstream dan lainnya. Sedangkan 33% diserap oleh segmen hulu," kata Catur dalam paparan publik, Rabu (10/9/2025).

Prospek Kinerja

Research Analyst Henan Sekuritas Tristan Elfan Zulvanian memproyeksikan kinerja pendapatan PGAS pada 2025 masih berpotensi tumbuh. Namun, performa margin dan laba diperkirakan tetap tertekan kecuali ada penurunan biaya LNG atau percepatan pemulihan pasokan gas domestik. 

Selain itu, rugi selisih kurs akibat pergerakan nilai tukar turut menambah tekanan pada kinerja keuangan.

"Meskipun PGAS memiliki pangsa pasar besar dan posisi kas yang sehat, profitabilitas perseroan tetap sensitif terhadap harga LNG dan ketersediaan pasokan domestik," kata Tristan kepada Kontan, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham PGN (PGAS), Kinerja di Semester II-2025 Diproyeksi Membaik

Secara terpisah, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Devi Praharsa Harjot menilai kinerja PGAS ke depan masih berpotensi terhambat oleh kondisi pasokan gas di sejumlah wilayah yang belum seimbang mulai dari kebutuhan, kondisi geografis dan daerah penghasil gas.

"Untuk 2026, kita melihat kinerja PGAS masih bergantung ketersediaan supply dan harga LNG bila supply dari pipa tidak mencukupi untuk menjaga margin," ucap Devi kepada Kontan, Rabu (10/9).

Tristan menerangkan PGAS tengah menyiapkan beberapa proyek strategis seperti pipa Tegal–Cilacap, revitalisasi LNG Tank F6004, jaringan gas rumah tangga, serta proyek Biometan 2026 yang dapat mendukung kinerja operasional PGAS. 

"Kami menilai inisiatif ini, ditopang strategi manajemen Grow, Adapt, Step Out (GAS) dan penguasaan lebih dari 90% pasar gas nasional, akan memperkuat posisi PGN dalam mendukung transisi energi dan target net zero emission 2060," ucap Tristan.

Baca Juga: Hasil RUPSLB PGN (PGAS): Arief Kurnia Risdanto Jadi Dirut

Rekomendasi Saham

Bagi investor, Tristan menyarankan untuk akumulasi bertahap mempertimbangkan prospek jangka panjang PGAS serta dividend yield historis yang cukup atraktif di atas 9% dalam tiga tahun terakhir. 

Berdasarkan analisis teknikal, Tristan menilai PGAS saat ini berada dalam pola uptrend channel pada timeframe jangka pendek dan sedang menguji level support baru pada area Rp 1.690-Rp 1.700. 

Henan Sekuritas merekomendasikan buy pada area Rp 1.690–Rp 1.700 dengan target harga Rp 1.780–Rp 1.800, serta menetapkan level stop loss di kisaran Rp 1.650–Rp 1.655.

Sementara Devi menyematkan rekomendasi hold saham PGAS dengan target harga Rp 1.810 per saham.

 

Selanjutnya: Sulit Dicari, Simak SPBU di Jakarta yang Jual Shell Super Hari Ini (10/9), Cek Harga!

Menarik Dibaca: 4 Sayuran yang Lebih Sehat Dikonsumsi Mentah, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×