kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.408   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.826   90,25   1,17%
  • KOMPAS100 1.091   12,32   1,14%
  • LQ45 796   7,36   0,93%
  • ISSI 266   4,17   1,59%
  • IDX30 412   3,40   0,83%
  • IDXHIDIV20 478   3,19   0,67%
  • IDX80 121   1,50   1,26%
  • IDXV30 131   1,94   1,51%
  • IDXQ30 133   0,78   0,59%

Cek Rekomendasi Saham PGN (PGAS), Kinerja di Semester II-2025 Diproyeksi Membaik


Selasa, 02 September 2025 / 08:52 WIB
Cek Rekomendasi Saham PGN (PGAS), Kinerja di Semester II-2025 Diproyeksi Membaik
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham PGN (PGAS) usai cetak penurunan laba bersih di semester I-2025 dan proyeksi kinerja semester II-2025 membaik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tak bergairah di semester I-2025. Hal tersebut terlihat dari laba bersih yang terlihat turun meski pendapatan perusahaan naik tipis di periode Januari-Juni 2025.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan PGAS sebenarnya tumbuh 5,43% year on year (yoy) menjadi US$ 1,94 miliar pada semester I-2025.

Namun, pada periode yang sama, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PGAS merosot 22,60% yoy menjadi US$ 144,42 juta.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan laba bersih PGAS sejalan dengan tingginya beban yang ditanggung oleh emiten terafiliasi Grup Pertamina tersebut.

Hal ini terlihat dari kenaikan beban pokok pendapatan PGAS yang naik 13,29% yoy menjadi US$ 1,62 miliar pada semester I-2025, atau lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Kenaikan tersebut cukup dipengaruhi oleh pembelian gas bumi oleh PGAS yang meningkat 23,07% yoy menjadi US$ 1,06 miliar.

Baca Juga: Laba Bersih PGN (PGAS) Terkoreksi 22,60% di Semester I-2025

“Kinerja PGAS juga terpengaruh oleh rugi kurs yang mereka dapatkan di semester pertama,” ujar dia, Senin (1/9/2025).

Kembali mengacu laporan keuangan, rugi selisih kurs PGAS mencapai US$ 15,96 juta pada semester I-2025. Padahal, pada semester I-2024, emiten ini meraih laba selisih kurs sebesar US$ 993.530.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menambahkan, peluang PGAS untuk meraih kinerja keuangan lebih baik pada semester II-2025 masih terbuka.

Salah satu faktor pendukungnya adalah PGAS telah mendapat pasokan gas tambahan melalui skema swap gas multipihak yang berlaku mulai 22 Agustus 2025. 

Perjanjian swap ini melibatkan sejumlah kontraktor gas di sektor hulu dan pembeli, antara lain West Natuna Supply Group (Medco E&P Natuna Ltd, Premier Oil Natuna Sea B.V., Star Energy (Kakap) Ltd.), South Sumatra Sellers (Medco E&P Grissik Ltd., PetroChina International Jabung Ltd.), PT Pertamina, PGN, Sembcorp Gas Pte Ltd., serta Gas Supply Pte Ltd.

“Jaminan pemerintah terhadap keamanan pasokan gas domestik melalui swap dan optimasi LNG (Liquefied Natural Gas) menjadi sentimen positif bagi PGAS,” kata dia, Senin (1/9/2025).

Selain itu, langkah PGAS yang gencar mengembangkan infrastruktur transmisi gas bumi juga akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan tersebut secara jangka panjang. Keberadaan infrastruktur ini akan memudahkan proses distribusi gas bumi, sehingga PGAS dapat meningkatkan penetrasi pasar baik ke sektor ritel maupun industri.

 

Di sisi lain, volatilitas harga gas alam dunia hingga risiko gangguan pasokan gas di sektor hulu masih menjadi sentimen negatif yang membayangi PGAS.

Wafi merekomendasikan trading buy saham PGAS dengan target harga di level Rp 1.700 per saham.

Sementara itu, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham PGAS dengan target harga di kisaran Rp 1.715 per saham sampai Rp 2.290 per saham.

Selanjutnya: Kunjungan Wisatawan Asing ke AS Terus Turun di Bawah Pemerintahan Trump

Menarik Dibaca: Fitur Unggulan Infinix Hot 40, Gadget yang Tahan Banting untuk Aktivitas Harian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×