Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produsen kawat tembaga dan aluminium, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk mengalami tekanan sepanjang tiga bulan pertama 2020. Melansir laporan keuangan yang dirilis kemarin (30/4), laba emiten dengan kode saham TBMS ini merosot 64,5% dari US$ 1,22 juta menjadi US$ 452.766 pada kuartal I-2020.
Turunnya laba bersih TMBS seiring dengan turunnya pendapatan. Tercatat, per kuartal I-2020 TBMS membukukan penjualan bersih senilai US$ 133,851 juta, merosot 17,3% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga: Tembaga Mulia (TBMS) perkuat pasar aluminium dan tembaga domestik
Penjualan tembaga batangan dan kawat tembaga mencapai US$ 124,48 juta atau 93% dari pendapatan konsolidasian. Jumlah ini terdiri atas penjualan ke pasar domestik senilai US$ 107,63 juta dan penjualan batangan kawat tembaga ke pasar ekspor senilai US$ 16,85 juta.
Sementara sisanya merupakan penjualan produk batangan aluminium senilai US$ 9,36 juta. Sebanyak US$ 6,94 juta dilempar ke pasar domestik sementara US$ 2,42 juta diserap pasar ekspor. Beban pokok penjualan TBMS juga terpantau turun. Per kuartal I-2020, TBMS menanggung beban US$ 129,29 juta, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 156,5 juta.
Baca Juga: Tembaga Mulia (TBMS) belum bidik pertumbuhan tinggi tahun ini
Per Maret 2020, TBMS juga menanggung kerugian atas selisih kurs neto senilai US$ 1,46 juta. Padahal, kuartal pertama 2018 TBMS masih menerima keuntungan dari selisih kurs neto senilai US$ 1,41 juta. Per kuartal I-2020, jumlah aset emiten tembaga ini senilai US$ 137,97 juta. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 89,6 juta dan ekuitas senilai US$ 48,32 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News