kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) menyusut 46% pada Kuartal I 2022


Rabu, 27 April 2022 / 19:54 WIB
Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) menyusut 46% pada Kuartal I 2022
ILUSTRASI. Pabrik PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) menyusut 46% pada Kuartal I 2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menurun sepanjang kuartal pertama 2022. Emiten semen ini mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang pada awal tahun ini.

Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/4), SMBR membukukan laba bersih sebesar Rp 9,55 miliar. Jumlah ini menurun 46,87% dari laba bersih di periode kuartal pertama 2021 yang mencapai Rp 17,97 miliar. Akibatnya, laba bersih per saham dasar SMBR menurun menjadi Rp 1 dari sebelumnya Rp 2.

Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah naiknya pendapatan SMBR. Emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini membukukan pendapatan senilai Rp 416,23 miliar. Meski tipis, pendapatan SMBR berhasil naik 3,15% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2021 sebesar 403,49 miliar.

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Membidik Pendapatan Rp 2,17 Triliun Tahun Ini

Secara rinci, pendapatan SMBR didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga. Mayoritas merupakan penjualan semen bungkus senilai Rp 363,83 miliar, disusul penjualan semen curah senilai Rp 42,77 miliar, pendapatan dari jasa pengangkutan senilai Rp 717,04 juta, dan penjualan mortar senilai Rp 61,52  juta.

Adapun penjualan kepada pihak berelasi diantaranya kepada PT Pupuk Sriwijaya senilai Rp 8,84 miliar.

Hanya saja, kenaikan beban-beban SMBR tidak mampu mengimbangi kenaikan pendapatannya. Beban pokok penjualan misalnya, naik 7,5% menjadi Rp 222,63 miliar dari sebelumnya Rp 207,08 miliar. Salah satu komponen yang naik adalah biaya bahan bakar dan listrik yang naik 17,62% menjadi Rp 90,29 miliar.

Baca Juga: Menilik Prospek Saham-saham Emiten BUMN pada 2022

Beban penjualan SMBR juga naik 3,8% menjadi Rp 81,79 miliar, dan beban umum administrasi naik 3,7% menjadi Rp 56,53 miliar. SMBR juga membukukan beban operasi lainnya senilai Rp 2,82 miliar, yang disebabkan oleh kenaikan beban operasi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×