kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   67,00   0,42%
  • IDX 7.129   -31,79   -0,44%
  • KOMPAS100 1.094   -0,86   -0,08%
  • LQ45 868   -3,58   -0,41%
  • ISSI 216   0,12   0,05%
  • IDX30 443   -2,98   -0,67%
  • IDXHIDIV20 536   -4,30   -0,80%
  • IDX80 125   -0,18   -0,15%
  • IDXV30 133   -2,27   -1,67%
  • IDXQ30 148   -1,19   -0,80%

Laba bersih MNC Energy Investments (IATA) Turun 15,4% di Semester I-2023


Selasa, 01 Agustus 2023 / 11:57 WIB
Laba bersih MNC Energy Investments (IATA) Turun 15,4% di Semester I-2023
ILUSTRASI. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melaporkan penyusutan laba bersih sebesar 15,4% secara tahunan pada semester I-2023 KONTAN/Daniel Prabowo/


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melaporkan penyusutan laba bersih sebesar 15,4% secara tahunan pada semester I-2023. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 22,26 juta di semester pertama 2023, turun dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 26,31 juta.

Penyusutan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan. Emiten terafiliasi MNC Grup ini  membukukan pendapatan sebesar US$ 100,5 juta, tumbuh 20,2% secara year-on-year (yoy) dari US$ 83,6 juta pada paruh pertama 2022.

Penurunan laba bersih di tengah naiknya pendapatan ini ditengarai akibat naiknya sejumlah beban,seperti beban langsung  yang menyentuh angka US$ 41,1 juta pada paruh pertama 2023. Kenaikan ini dipicu oleh biaya pengapalan yang melonjak sebesar 15,6% yoy serta harga bahan bakar solar yang naik hingga 24,9% bila dibandingkan per akhir Juni 2022.

Baca Juga: MNC Energy Investments (IATA) Dapat Restu Private Placement 2,52 Miliar Saham

Peningkatan beban ini seiring dengan peningkatan produksi batubara IATA. Sebagai gambaran, IATA telah memproduksi 2,1 juta ton batubara, meningkat 14,2% yoy atau bertambah 264.400 ton dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun 2022.

Ditambah lagi, kinerja IATA diperberat dengan biaya royalti kepada pemerintah yang naik dari 3% menjadi 8% pada akhir semester pertama tahun ini. “Sejumlah hal di atas berdampak pada penyusutan laba bersih sebesar 15,4% yoy menjadi US$ 22,3 juta,” kata Natassha Yunita, Head of Investor Relations IATA dalam siaran pers, Selasa (1/8).

Adapun IATA mencatatkan EBITDA sebesar US$ 28,6 juta pada semester pertama 2023, setara dengan marjin EBITDA 28,4%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×