kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Meroket 614%, Berikut Capaian Medco Energi (MEDC) hingga Kuartal III


Kamis, 01 Desember 2022 / 11:30 WIB
Laba Bersih Meroket 614%, Berikut Capaian Medco Energi (MEDC) hingga Kuartal III
ILUSTRASI.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraih laba bersih sebesar US$ 400,93 juta sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Meroket 614,4% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan nilai US$ 56,12 juta.

Hasil positif dari sisi bottom line itu tak lepas dari lonjakan jumlah pendapatan MEDC per kuartal III-2022. MEDC mencetak pendapatan US$ 1,8 miliar, melesat 89,11% secara tahunan (year on year/YoY) dari posisi sebelumnya di US$ 955,92 juta.

Jumlah pendapatan MEDC hingga 30 September 2022 terdiri dari pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 1,77 miliar atau naik 91,72% secara YoY. Kemudian pendapatan keuangan senilai US$ 31,17 juta, naik 6,41% secara YoY.

CEO Medco Energi Internasional, Roberto Lorato, membeberkan sejumlah capaian MEDC hingga kuartal III-2022. Selain meraih laba bersih US$ 400,93 juta, MEDC juga mencatatkan EBITDA sebesar US$ 1,23 miliar.

Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) Raup Penjualan Rp 1,9 Triliun hingga Kuartal III

"Keduanya mencerminkan volume produksi minyak, gas, dan tembaga yang kuat, serta kenaikan harga komoditas. Saya senang dapat kembali melaporkan hasil operasional dan keuangan yang kuat di kuartal ini," terang Roberto dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12).

Rata-rata harga minyak dan gas selama sembilan bulan masing-masing sebesar US$ 101,4 per barel dan US$ 7,9 per mmbtu. Adapun, produksi minyak dan gas MEDC sebesar 161 milion barrel oil equivalent per day (mboepd), naik 73% secara tahunan.

Medco Energi juga sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Gas Supply Pte.Ltd. (GSPL) untuk melanjutkan pasokan gas dari PSC Corridor, Sumatera Selatan. Belanja modal (capex) minyak dan gas MEDC mencapai US$ 150 juta.

Serapan capex terutama ditujukan untuk beberapa proyek pengembangan di South Natuna Sea Block B PSC. Sedangkan Lapangan Hiu telah mulai beroperasi pada bulan Juni dan proyek Belida Extension ditargetkan mengalirkan gas pertama pada akhir tahun ini.

MEDC telah mengerek produksi minyak dan gas dalam panduan tahun 2022. Dari sebelumnya 155 mboepd menjadi 160 mboepd. Sedangkan biaya produksi masih dijaga di bawah US$ 10 per boe. Adapun biaya produksi per kuartal III adalah US$ 7,2 per boe.

Di segmen ketenagalistrikan, Medco Power mencatatkan penjualan 2.930 Gigawatt hour (GWh). Sebanyak 22% berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan ketenagalistrikan MEDC meningkat 46% secara tahunan.

Pada tahun ini, ada kontribusi dari PLTGU Riau dengan kapasitas 275 Megawatt (MW) yang sudah beroperasi pada bulan Februari. Kemudian dari PLTS 26 MWp PV Sumbawa, yang mulai beroperasi pada bulan Juni 2022. MEDC juga telah meningkatkan proyeksi penjualan ketenagalistrikan dari sebelumnya 3.500 GWh menjadi 4.000 GWh.

"Mencerminkan permintaan yang lebih kuat dan perluasan kapasitas energi terbarukan," imbuh Roberto.

MEDC telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kansai Electric Power Co Inc. untuk mempelajari penangkapan dan penyimpanan karbon. Secara terpisah, MEDC menggandeng PT PLN (Persero) untuk mempelajari peluang penangkapan dan penyimpanan karbon serta hidrogen bersih.

Di segmen pertambangan melalui PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), produksi tembaga mencapai 331 Mlbs, naik 103% secara tahunan. Sedangkan produksi emas sebesar 554 Koz, naik 484% secara tahunan.

Hasil itu mencerminkan peningkatan penambangan di Fase 7. Adapun harga tembaga rata-rata terealisasi mencapai US$ 4,18 per lbs. Namun, kontribusi net profit dari AMNT menurun pada kuartal III. 

Baca Juga: Laba ABM Investama (ABMM) Melonjak 79,9% Jadi US$ 169,92 Juta hingga Kuartal III

Hal itu sebagai akibat dari menurunnya harga komoditas. Dari US$ 4,46 per lbs pada kuartal II menjadi US$ 3,75 per lbs pada kuartal III-2022.

Dalam capaian lainnya, MEDC telah melunasi surat utang sebesar US$ 456 juta melalui penawaran tender dan pembelian kembali. Utang sebesar US$ 273 juta telah dilunasi sejak penyelesaian akuisisi Corridor pada awal Maret lalu.

Terkait belanja modal (capex), dalam periode sembilan bulan MEDC telah merealisasikan US$ 174 juta. Terutama dialokasikan untuk proyek pengembangan gas Natuna, penyelesaian proyek PLTGU Riau 275 MW dan fasilitas PLTS Sumbawa 26 MWp.

Panduan tahun ini, MEDC mengalokasikan capex untuk segmen minyak dan gas sebesar US$ 250 juta dan ketenagalistrikan senilai US$ 50 juta. MEDC pun kembali menegaskan panduan dividen-nya.

Panduan dividen masih ditetapkan sebesar Rp 15 - Rp 20 per saham. MEDC telah membagi dividen final tahun 2021 sebesar US$ 35 juta pada Agustus dan US$ 25 juta sebagai dividen interim tahun 2022 yang dibayarkan pada bulan September.

"Kinerja operasional dan keuangan secara konsisten baik. Kami tetap berkomitmen meningkatkan investasi untuk memasok energi berkelanjutan guna memenuhi permintaan domestik dan internasional," tandas Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×