Reporter: Andy Dwijayanto, Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba bersih atau laba yang dapat didistribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 4,17 triliun pada tahun lalu. Laba bersih ini tumbuh tipis 0,24% year on year (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,16 triliun. Margin laba bersih Indoofd sebesar 5,7%, turun tipis dari 5,93% pada tahun sebelumnya.
Pencapaian laba bersih tersebut didukung oleh naiknya penjualan bersih INDF secara konsolidasi sebesar 4,6% yoy menjadi Rp 73,39 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 70,19 triliun.
Margin laba kotor INDF, anggota indeks Kompas100 ini, pada tahun lalu mencapai 27,54%, turun dari tahun sebelumnya sebesar 28,17%. Margin laba kotor yang turun ini disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan yang lebih besar daripada pendapatan, yakni sebesar 5,49% menjadi Rp 53,18 triliun.
Tak cuma kenaikan beban pokok, Indofood juga mencatat kenaikan beban penjualan 8,01% menjadi Rp 7,8 triliun dan beban distribusi serta beban umum dan adimistrasi sebesar 9,82% menjadi Rp 4,47 triliun.
Beban keuangan INDF pun naik 35,57% menjadi Rp 2,02 triliun. Tapi, INDF mencatatkan penghasilan operasi lain sebesar Rp 1,52 triliun. Angka ini naik 71,46% ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp 888,86 miliar.
Anthoni Salim, Direktur Utama INDF mengatakan, tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi INDF dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung. “Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indofood tetap menunjukkan pertumbuhan positif,” kata Anthoni dalam keterangan pers, Jumat (22/3).
Total aset INDF naik 9,21% menjadi Rp 96,54 triliun. Ekuitas INDF naik menjadi Rp 49,91 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,10 triliun. Total liabilitas perusahaan sektor barang konsumen ini sebesar Rp 46,62 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 41,29 trilun.
Utang bank jangka pendek INDF mencapai Rp 17,13 triliun, melonjak dari sebelumnya Rp 9,95 triliun. Kenaikan ini berasal dari utang bank jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam setahun k depan. Sedangkan utang obligasi yang akan jatuh tempo dalam setahun ke depan sebesar Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News