kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih emiten membaik, porsi dividen bertambah besar


Rabu, 18 April 2018 / 11:55 WIB
Laba bersih emiten membaik, porsi dividen bertambah besar


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen hampir usai. Sejalan dengan laba bersih emiten tahun 2017 yang membaik, nilai dividen yang disebar oleh emiten pun lebih tebal.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai saat ini sudah ada 35 emiten yang telah mengumumkan pembagian dividen. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tercatat sebagai emiten yang memiliki dividend payout ratio tertinggi. Selain itu, dividen per saham ITMG juga paling besar.

Di sisi lain, pembagian dividen ini juga turut menjadi berkah bagi pemegang saham mayoritas. Misalnya, total dividen yang dikantongi pemerintah dari 10 emiten pelat merah mencapai lebih dari Rp 18 triliun. Sementara itu, dari sektor swasta, Grup Djarum setidaknya telah meraup Rp 2,4 triliun hanya dari dividen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sementara itu, Banpu Minerals, pemilik ITMG meraih Rp 1,3 triliun dari dividen.

Dilihat dari sektornya, emiten perbankan mendominasi daftar emiten dengan dividen terbesar. Sementara sisanya berasal dari emiten pertambangan dan perkebunan.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, lantaran merefleksikan kinerja, pembagian dividen bisa menjadi pegangan investor untuk memprediksi kinerja emiten jangka panjang. Jika secara fundamental bagus, maka investor bisa menahan posisi alias hold.

Tapi, besarnya pembagian dividen juga bisa saja bergantung dengan kepentingan si pemegang saham terbesar. Misalnya saja, pemerintah Republik Indonesia yang memang berharap mendapat setoran dividen lebih tinggi dari BUMN demi menggeber sejumlah proyek prioritas. "Jika pemegang saham utama membutuhkan dana untuk ekspansi, maka dapat meminta kepada emiten untuk membagikan dividen lebih besar," ujar Aditya, kemarin.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Oktavianus Harahap mengungkapkan, pembagian dividen juga sudah melewati perhitungan tentang kebutuhan modal kerja. Jika emiten masih membutuhkan dana besar untuk ekspansi bisnis, biasanya emiten cenderung menahan dividen.

Nah, bagi investor yang berorientasi jangka panjang, Aditya menyarankan untuk tidak melulu menjadikan payout ratio sebagai acuan utama, melainkan melihat konsistensi pembagian dividen.

Emiten saham yang konsisten menyebar dividen, boleh dikoleksi dalam jangka panjang. Perhitungan besaran payout ratio umumnya lebih jadi acuan para trader.

Aditya mengungkapkan, beberapa perusahaan yang masuk daftar teratas pembagi dividen terbesar merupakan emiten LQ45 yang memang menarik untuk dikoleksi. "Misalnya, BBNI, BMRI, BBRI atau AALI," ujar dia.

Sementara, Juan menilai emiten sektor pertambangan layak dilirik karena sektor ini masih akan menggeliat dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×