kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Laba bersih Bukit Asam (PTBA) anjlok 44%, begini rekomendasi analis


Senin, 09 November 2020 / 13:55 WIB
Laba bersih Bukit Asam (PTBA) anjlok 44%, begini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Tambang batubara milik PT Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim,


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga kuartal III-2020 mengecewakan. Mengingat, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, laba bersih perusahaan pelat merah tersebut anjlok 44% menjadi Rp 1,7 triliun. 

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan koreksi pendapatan bersih PTBA. Hingga September 2020, PTBA membukukan pendapatan bersih senilai Rp 12,8 triliun, turun 20,94% dari realisasi pendapatan bersih di periode yang sama tahun 2019 yang mencapai Rp 16,25 triliun.

Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, pendapatan PTBA pada kuartal ketiga juga turun 1,4% secara kuartalan, dari Rp 3,89 triliun di kuartal kedua menjadi Rp 3,84 triliun. 

Namun, beban umum dan administratif yang lebih rendah secara signifikan berhasil meningkatkan marjin laba operasi dari Bukit Asam di periode Juli-September 2020. Laba bersih PTBA di kuartal ketiga naik 14% menjadi Rp 439 miliar dari sebelumnya hanya Rp 386 miliar pada kuartal II-2020.

Baca Juga: Dampak gasifikasi batubara terhadap kinerja Bukit Asam (PTBA) ke depan

Robertus melanjutkan, penurunan pendapatan PTBA yang capai 21% secara yoy terjadi lantaran volume penjualan perusahaan juga turun 10% menjadi 18,6juta ton. Selain itu, harga jual rerata atau average selling price (ASP) juga turun 12% yoyo menjadi Rp 680.000 per ton dari sebelumnya Rp 776.000 per ton.

“Pencapaian pendapatan dan laba bersih ini berada di bawah perkiraan kami sebelumnya, masing-masing hanya 70% dan 64% dari rasio berjalan,” terang Robertus, Senin (9/11).

Mengingat pencapaian PTBA , anggota indeks Kompas100 ini, dalam sembilan bulan pertama 2020, Kresna Sekuritas merevisi proyeksi laba bersih PTBA menjadi Rp 2,19 triliun hingga akhir tahun 2020. Sebelumnya, Kresna Sekuritas menebak, laba bersih emiten batubara ini dapat mencapai Rp 2,72 triliun.

Namun, mengingat manajemen PTBA menyarankan kemungkinan rasio pembayaran dividen yang mencapai 75%, Robertus berpendapat bahwa saham PTBA saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang menarik, yakni sebesar 7,4% dari potensi imbal hasil dividen. 

Selain itu, posisinya yang strategis sebagai distributor batubara utama untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN), suatu pengaturan yang memastikan permintaan domestik yang stabil, Kresna Sekuritas pun tetap mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PTBA dengan target harga Rp Rp 2.450, lebih tinggi dari target harga sebelumnya yakni Rp 2.275.

Baca Juga: Kuartal III-2020, Bukit Asam (PTBA) realisasikan capex Rp 700 miliar

Akan tetapi, ada sejumlah risiko investasi yang menggelayuti saham PTBA, diantaranya ASP yang lebih rendah dari Rp 670.000–Rp 700.000 per ton tahun ini. Belum lagi, volume produksi dan penjualan yang lebih rendah dari target 24,9 juta ton untuk volume produksi dan 25,1 juta ton untuk penjualan. Selain itu ada rasio pembagian dividen yang lebih rendah dari 75%.

Selanjutnya: Melihat prospek bisnis Bukit Asam (PTBA) ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×