Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
Ke depannya HOKI akan fokus pada pengembangan produk FMCG dengan mengalokasikan capex Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar untuk ekspansi produksi serta distribusi produk tersebut.
Dengan target tahun ini menjadikan penjualan daily meal dapat mencapai 10% dari penjualan total yang dapat menjadi penyangga terhadap tekanan marjin saat ini.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan fenomena La Nina ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah emiten, khususnya bagi emiten komoditas dan agribisnis.
Baca Juga: Ritel Modern Batasi Beras, Buyung Putra Sembada (HOKI) Tetap Berusaha Kirim Pasokan
"Meskipun begitu kami menilai sentimen ini masih belum berdampak cukup signifikan pada kedua emiten ini, kami melihat memang ada potensi kontraksi kedepan jika fenomena ini masih terjadi," kata Khaer kepada Kontan.co.id, Senin (25/3).
Emiten yang berorientasi pada kebutuhan primer masyarakat ini, akan mendapat sentimen positif dikarenakan dalam periode ini ada bulan Ramadan serta hari raya Idul Fitri yang secara historikal akan mendorong kenaikan konsumsi masyarakat Indonesia.
Khaer merekomendasikan trading buy pada saham HOKI dengan target harga Rp 190 - Rp 200 per saham sementara pada saham NASI, ia masih merekomendasikan wait and see terlebih dahulu.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Begini Dampaknya Bagi Emiten Produsen Beras
Sementara Audrey merekomendasikan untuk mencermati saham HOKI dengan support Rp 162 dengan target harga mencapai level Rp 180 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News