kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah stabil, lelang SUN Selasa (12/5) ramai peminat


Selasa, 12 Mei 2020 / 18:29 WIB
Kurs rupiah stabil, lelang SUN Selasa (12/5) ramai peminat
ILUSTRASI. Penawaran pada lelang surat utang negara (SUN) Selasa (12/5) meningkat dibandingkan lelang SUN sebelumnya.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka penawaran pada lelang surat utang negara (SUN) Selasa (12/5) meningkat dibandingkan lelang SUN sebelumnya. Lelang SUN hari ini berhasil mengumpulkan total penawaran sebanyak Rp 73,75 triliun, dengan total nominal yang dimenangkan pemerintah yakni Rp 20 triliun atau sesuai target indikatif.

Capaian tersebut lebih tinggi ketimbang lelang SUN 28 April 2020 yang membukukan total penawaran masuk sebesar Rp 44,4 triliun, ditambah hasil lelang SUN tambahan atau greenshoe option pada 29 April 2020 sebanyak Rp 13,99 triliun. Alhasil, total penawaran yang masuk di akhir April 2020 berkisar Rp 58,39 triliun.

Ekonom Pefindo Fikri C Permana menilai, naiknya angka penawaran yang masuk pada Lelang SUN Selasa (12/5) sekaligus mencerminkan bahwa investor sudah mulai memburu SUN jangka menengah dan jangka panjang. "Faktor utamanya karena fundamental ekonomi Indonesia, khususnya rupiah juga terlihat mulai stabil," ungkap Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (12/5).

Baca Juga: Penawaran Rp 73 triliun, pemerintah hanya menyerap Rp 20 triliun pada lelang SUN

Investor mengajukan penawaran terbesar pada seri FR0083 dan seri FR0082. FR0082 yang merupakan seri acuan bertenor 10 tahun mendapatkan total penawaran masuk tertinggi yakni Rp 30,413 triliun. Pemerintah menyerap Rp 7,3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,07%.

Selanjutnya ada seri FR0081 yang mencatatkan penawaran masuk sebanyak Rp 29,80 triliun. Pemerintah menyerap Rp 9,3 triliun pada seri yang merupakan acuan bertenor 5 tahun ini dengan yield rata-rata tertimbang 7,48%.

Baca Juga: Melemah tipis 0,07%, rupiah bisa menguat tipis pada perdagangan esok

Fikri menambahkan bahwa peningkatan penawaran kali ini turut didorong langkah beberapa negara yang sudah mulai melonggarkan aksi lokdown. Alhasil, momentum tersebut jadi peluang bagi investor untuk mulai memburu aset-aset negara berkembang, termasuk Indonesia.

Selanjutnya, kupon yang ditawarkan pada lelang SUN masih menarik, terlebih di tengah stimulus quantitative easing. Selain itu, stance dovish bank sentral, disertai ruang bagi suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate untuk bergeser di bawah 0% dalam beberapa waktu ke depan, turun menjadi sentimen pendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×