Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pekan lalu, pergerakan rupiah cenderung stagnan. Jumat (4/8) lalu, di pasar spot, kurs rupiah naik 0,08% menjadi Rp 13.316 per dollar AS. Meski begitu, dalam sepekan kurs spot rupiah cuma naik 0,06%.
Sementara, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terkerek sekitar 0,04%. Dalam sepekan, rupiah cuma naik tipis 0,01%.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal melihat, data ekonomi AS, seperti klaim pengangguran, yang tak sesuai perkiraan pasar, membuat kurs dollar AS loyo. Alhasil, kurs rupiah cenderung menguat.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, di awal pekan ini, pelaku pasar masih wait and see jelang rilis data ekonomi Indonesia. "Ekspektasi pada data Indonesia kurang bagus, tapi pasar masih menunggu hasilnya," ujar dia, akhir pekan lalu.
Menurut Josua, jika data PDB dan cadangan devisa Indonesia di bawah ekspektasi, maka rupiah berpeluang melemah. "Support rupiah ada di Rp 13.300 dan resistance di Rp 13.375 per dollar AS," analisa Josua.
Sedangkan Faisyal memprediksi kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.300-Rp 13.330 per dollar AS pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News