Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Obligasi global berdenominasi dollar AS alias global bond yang diterbitkan Indonesia kebanjiran peminat. Maklum, obligasi ini menawarkan imbal hasil menarik.
Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan, pemerintah telah melakukan penawaran awal (bookbuilding) global bond pada Kamis (8/1). Sama seperti penerbitan tahun lalu, global bond ini juga dipecah menjadi dua seri, yakni seri bertenor 10 tahun yang menawarkan kupon 4,5%, dan seri bertenor 30 tahun dengan penawaran kupon 5,5%.
Menurut Anup, hingga Kamis (8/1) pukul 16.00 WIB, total penawaran (incoming bids) dua seri surat utang itu telah mencapai US$ 5 miliar. "Kalau asumsinya pemerintah menerbitkan global bond masih US$ 4 miliar, berarti sudah oversubcribed. Sekarang kan belum diumumkan berapa targetnya," kata Kumar, Kamis (8/1).
Namun, ia meyakini, nilai emisi global bond pada tahun ini sama dengan tahun lalu yaitu sebesar US$ 4 miliar. Kumar menjabarkan, tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing senilai US$ 7 miliar. "Saya pikir US$ 4 miliar ada di global bond," prediksinya.
Lanjut Kumar, tingkat kupon yang ditawarkan pun relatif menarik lantaran di atas yield global bond bertenor sama yang sedang berjalan sekarang. Sebagai gambaran, di pasar sekunder, yield global bond bertenor 9 tahun sebesar 4,13%, dan yield tenor 29 tahun sekitar 5,18%.
Tapi, kata Kumar, tingkat kupon tersebut masih bisa berubah tergantungpermintaan investor. Hanya saja, ia meyakini, investor sudah cukup puas dengan pemberian tingkat kupon tersebut, mengingat lembaga pemeringkat Moody's baru saja menerbitkan pernyataan yang mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo terkait pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kemarin, Fitch Ratings menyematkan peringkat BBB- pada global bond Indonesia jangka menengah. Ini sejalan dengan peringkat Indonesia sebagai penerbit surat utang jangka panjang berdenominasi asing yang juga mendapat BBB- dengan outlook stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News